Arkora Hydro (ARKO) Terbitkan Green Bond Rp 339,89 Miliar, Simak Penggunaan Dananya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)  berencana menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan I (green bond) dengan jumlah pokok senilai Rp 339,89 miliar. Melansir informasi di  Bursa Efek Indonesoa, Senin (7/8), green bond ini ditawarkan dalam dua seri.

Seri A sebesar Rp 318,06 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,50% per tahun dan dengan tenor tiga tahun sejak tanggal emisi. Sementara Seri B sebesar Rp 21,83 miliar dengan tingkat bunga tetap 10,0% per tahun dan dengan tenor lima tahun sejak tanggal emisi

Bunga obligasi akan dibayarkan setiap 3 bulan sejak tanggal emisi. Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 8 November 2023 sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo untuk seri A jatuh pada 8 Agustus 2026 dan 8 Agustus 2028 untuk obligasi seri B.


Dalam prospektusnya, ARKO menyebut obligasi ini akan digunakan untuk empat keperluan

Baca Juga: Arkora Hydro (ARKO) Mencatatkan Kinerja Cemerlang Sepanjang 2022

Pertama, sebesar Rp 69,5 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka senior tanggal 10 Desember 2019, yang akan dibayarkan kepada PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Kedua, sebesar Rp 22,50 miliar akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka senior No. PF.03/XII/IIF-TL/2022, tanggal 12 Desember 2022, yang akan dibayarkan kepada IIF.

Ketiga, sebesar Rp 121,50 miliar akan digunakan untuk pemberian pinjaman ke entitas anak ARKO, yakni PT Arkora Sulawesi Selatan yang selanjutnya akan digunakan anak usaha tersebut untuk pembayaran sebagian pokok utang berdasarkan Perjanjian Fasilitas tanggal 10 Desember 2019.

Baca Juga: Energi Baru Terbarukan (EBT) Menjanjikan, Emiten Berlomba-lomba Garap Segmen Ini

Keempat, sisa dari dana obligasi akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja yang meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya survei dan pengembangan lokasi-lokasi pembangkit listrik tenaga air baru yang meliputi antara lain biaya feasibility study, pengembangan desain, pencarian lokasi baru dan lainnya.

Masa penawaran umum telah berlangsung pada 2 Agustus sampai 3 Agustus 2023. Obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati