Arkora Hydro Mengincar Dana IPO Hingga Rp 179,77 Miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak dalam bisnis pembangkit tenaga listrik sumber energi baru dan terbarukan, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) tengah melakukan hajatan initial public offering.

Dalam prospektus yang dipublikasikan pada Senin (20/6), Arkora Hydro berencana untuk melepas 579,9 juta saham atau setara 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Adapun harga penawaran saham ARKO ditetapkan sekitar Rp 286 hingga Rp 310 per saham, dengan demikian total dana yang berpeluang diraup Arkora Hydro senilai Rp 179,77 miliar.


Baca Juga: Bursa Efek Indonesia Bakal Kedatangan Lima Emiten Baru

Arkora Hydro berencana untuk menggunakan sekitar 63% dana hasil IPO untuk penambahan penyertaan modal pada perusahaan anak. Sementara sisanya 37% untuk membayar utang ke pemegang saham.

Adapun rincian penggunaan dana sebagai tambahan modal yakni 54% untuk tambahan penyertaan modal di PT Arkora Hydro Sulawesi (AHS) yang merupakan entitas anak tidak langsung yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik minihidro. Sebagai informasi ARKO telah melakukan penyertaan sejak tahun 2011.

"Pertimbangan perseroan untuk melakukan penambahan penyertaan modal di AHS adalah guna mendukung kebutuhan pendanaan untuk kebutuhan konstruksi PLTM Yaentu yang saat ini konstruksinya tengah berlangsung dan diharapkan dapat beroperasi (COD) pada tahun 2023," papar Manajemen dalam prospektus, Senin (20/6).

Baca Juga: Arkora Hydro Mengejar Target Operasikan PLTA Hingga 125 MW dalam 4 Tahun

Selanjutnya, sebesar 29% sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Energi Baru (AEB) yang merupakan entitas anak di bidang pembangkitan tenaga listrik minihidro. Perseroan telah melakukan penyertaan sejak tahun 2012.

Adapun pertimbangan Arkora Hydro melakukan penambahan penyertaan modal di AEB adalah guna mendukung kebutuhan pendanaan untuk kebutuhan konstruksi PLTM Kukusan 2 yang direncanakan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2022 dan diharapkan dapat beroperasi (COD) pada tahun 2024.

Sementara sekitar 17% akan digunakan sebagai tambahan penyertaan modal di PT Arkora Tenaga Matahari (ATM) merupakan entitas anak langsung Perseroan yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik surya, dimana Perseroan telah melakukan penyertaan sejak tahun 2021.

Pertimbangan ARKO melakukan penambahan penyertaan modal di ATM adalah guna mendukung kebutuhan pendanaan untuk kebutuhan modal kerja ATM atas proyek-proyek solar panelnya saat ini.

Baca Juga: Arkora Hydro Siapkan Dana Hingga Rp 165 Miliar untuk Garap 2 Proyek PLTA Tahun Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati