JAKARTA. Induk usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), Asia Resource Minerals Pl (ARM), bakal membagikan dana senilai US$ 465 juta melalui skema pemberian saham B kepada para pemegang sahamnya.

Merujuk pada keterbukaan informasi kepada Bursa Efek London (LSE), Senin (19/5), pembagian dana tersebut dilakukan di tengah mandeknya rencana untuk membagikan saham BRAU kepada para pemegang saham ARM.

Pada 6 Mei 2014 lalu, dua unit usaha Samin Tan yang menguasai saham perusahaan asal London itu, Ravenwood Acquisiton Company Limited (RACL) dan PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN) mewacanakan pembagian saham BRAU kepada pemegang saham ARM.  

Jika terwujud, rencana itu tentunya bakal membuat keberadaan ARM tidak dibutuhkan lagi. Namun hingga saat ini, wacana tersebut belum mendapatkan persetujuan yang luas dari para pemegang saham ARM secara keseluruhan.

Imbasnya, ARM tidak mungkin mengeksekusi rencana membagikan saham ARM dalam waktu dekat. Sebagian besar pemegang saham justru menghendaki ARM untuk segera membagikan dana tunai senilai US$ 465 juta.

"Imbasnya, Dewan Direksi akan fokus untuk mendistribusikan dana tunai sekaligus tidak berniat memproses (rencana) pembagian saham (BRAU) dalam waktu dekat ini," tulis manajemen ARM, Senin (19/5).

Sekadar mengingatkan, pembagian dana tunai tersebut merupakan bagian dari transaksi pemisahan investasi (separation transaction) antara ARM dengan Grup Bakrie yang telah selesai pada 21 Maret 2014 lalu.

Kala itu, ARM sepakat untuk melepas kembali 29,2% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kepada Grup Bakrie senilai US$ 501 juta. Nah, ARM berjanji bakal mengembalikan US$ 400 juta dari total dana hasil penjualan BUMI kepada para pemegang saham.

Namun, tidak jelas alasan mengapa ARM kemudian malah berniat mendistribusikan dana dalam jumlah yang lebih tinggi, yaitu senilai US$ 465 juta. Rencananya, ARM bakal meminta persetujuan untuk mendistribusikan dana melalui skema saham B dalam RUPSLB pada 27 Juni 2014 mendatang.

Di hari bersamaan, ARM juga akan menggelar RUPS Tahunan 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri