JAKARTA. PT Armidian Karyatama akan melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) di pasar modal dengan melepas sebanyak-banyaknya 1.637.500.000 lembar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Seluruh saham IPO tersebut akan ditawarkan dengan harga di kisaran Rp 300-Rp 500 per saham. Itu artinya dari aksi korporasi tersebut, Armidian berpotensi mengantongi dana segar sekitar Rp 491 miliar -Rp 818 miliar. Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama Armidian Karyatama mengatakan sebesar 70% dana IPO akam digunakan untuk memperluas cadangan lahan. " Sebesar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang perusahaan, " kata Benny di Jakarta, Rabu (31/5). Menurutnya, saham-saham IPO tersebut hanya akan ditawarkan ke investor lokal. Rencana aksi korporasi ini ditargetkan akan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Juni dan masa penawaran umum direncanakan dilakukan pada 15-16 Juni. Sementara pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan digelar pada 22 Juni. Adapun yang bertindak sebagai penjamin emisi adalah Yuanta Securities. Armidian Karyatama merupakan anak usaha PT Hanson International Tbk (MYRX) yang dimiliki melalui PT Mandiri Mega Jaya. Perusahaan ini merupakan pengembang yang fokus di Maja Banten dan saat ini masih tercatat memiliki landbank seluas 517 ha. Sejak tahun 2014, perseroan dengan PT Mandiri jaya dan anak usahanya telah memulai pengembangan mega proyek Maja Raya dengan total rencana pengembangan 3.000 ha. Pengembangan tahap I telah dimulai melalui pengembangan proyek perumahan bertajuk Citra Maja Raya, bekerjasama dengan PT Harvest Time dan anak usaha Ciputra Group PT Citra Benua Persada. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Armidian Karyatama tawarkan saham Rp 300-Rp 500
JAKARTA. PT Armidian Karyatama akan melakukan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) di pasar modal dengan melepas sebanyak-banyaknya 1.637.500.000 lembar saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Seluruh saham IPO tersebut akan ditawarkan dengan harga di kisaran Rp 300-Rp 500 per saham. Itu artinya dari aksi korporasi tersebut, Armidian berpotensi mengantongi dana segar sekitar Rp 491 miliar -Rp 818 miliar. Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama Armidian Karyatama mengatakan sebesar 70% dana IPO akam digunakan untuk memperluas cadangan lahan. " Sebesar 30% akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang perusahaan, " kata Benny di Jakarta, Rabu (31/5). Menurutnya, saham-saham IPO tersebut hanya akan ditawarkan ke investor lokal. Rencana aksi korporasi ini ditargetkan akan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 14 Juni dan masa penawaran umum direncanakan dilakukan pada 15-16 Juni. Sementara pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan digelar pada 22 Juni. Adapun yang bertindak sebagai penjamin emisi adalah Yuanta Securities. Armidian Karyatama merupakan anak usaha PT Hanson International Tbk (MYRX) yang dimiliki melalui PT Mandiri Mega Jaya. Perusahaan ini merupakan pengembang yang fokus di Maja Banten dan saat ini masih tercatat memiliki landbank seluas 517 ha. Sejak tahun 2014, perseroan dengan PT Mandiri jaya dan anak usahanya telah memulai pengembangan mega proyek Maja Raya dengan total rencana pengembangan 3.000 ha. Pengembangan tahap I telah dimulai melalui pengembangan proyek perumahan bertajuk Citra Maja Raya, bekerjasama dengan PT Harvest Time dan anak usaha Ciputra Group PT Citra Benua Persada. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News