ARMS kaji akuisisi tambang batubara di Indonesia



JAKARTA. Induk usaha PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), Asia Resources Minerals Plc (ARMS), tengah mengkaji untuk menambah kepemilikan Konsesi Pertambangan (KP) batubara.Bob Kamandanu, Chairman ARMS mengatakan, pihaknya selalu membuka kemungkinan untuk mengakuisisi KP batubara baru, jika memang mendapatkan target yang sesuai kualifikasi. ARMS memiliki beberapa kriteria mengenai calon KP yang akan diakuisisi.Dari sisi cadangan, misalnya, ARMS hanya akan melirik tambang yang setidaknya memiliki 50 juta-100 juta ton batubara. "Kalau bisa dapat yang sudah berproduksi lebih baik, tapi yang belum berproduksi juga bisa saja asal potensinya bagus," kata Bob di Jakarta, Senin (30/6).Jika mendapatkan target yang memenuhi kualifikasi, ARMS kemungkinan besar akan mengakuisisi tambang tersebut melalui BRAU. Bob bilang, akuisisi melalui entitas yang beroperasi di Indonesia dinilai lebih mudah."Sentimen juga bisa lebih baik, kalau pakai entitas di luar negeri pasti dianggapnya buruk karena sentimen anti-asing," terang Bob. Saat ini, BRAU sudah memiliki tiga tambang, yaitu Lati, Binungan dan Sambarata yang berada di Kalimantan Timur.Cadangan tambang Lati diperkirakan sebangak 745 juta ton. Sementara Binungan dan Sambarata masing-masing memiliki cadangan 300 juta dan 190 juta ton.Namun, jika dicermati, arah bisnis ARMS sejatinya belum jelas selepas menyelesaikan transaksi pemisahan investasi (separation transaction) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan Grup Bakrie.Dari transaksi itu, ARMS mendapatkan dana segar senilai US$ 501 juta. Namun, dana tersebut tidak digunakan untuk mengembangkan ARMS maupun BRAU melainkan dibagikan secara prorata kepada seluruh pemegang saham ARMS.Tak hanya itu, selepas separation transaction, pemegang saham mayoritas ARMS, Grup Borneo, sempat mengemukakan wacana untuk membubarkan ARMS. Grup Borneo memandang keberadaan ARMS sudah tidak relevan lantaran hanya memiliki satu aset, yaitu BRAU.Oleh karena itu, Grup Borneo menyatakan kepemilikan saham ARMS di BRAU sebaiknya dibagikan secara rata kepada pemegang saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek London (LSE) itu.

Amir Sambodo, Chief Executive Officer (CEO) ARMS mengatakan, wacana itu memang masih dibahas. "Tapi, sejauh ini, keberadaan ARMS akan tetap dipertahankan," ujar Amir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie