Aroma kopi Manggarai kian mendunia



JAKARTA. Satu lagi kopi asal Indonesia yang mendunia adalah Kopi Manggarai Raya. Kopi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini telah menembus pasar internasional dengan harga tinggi. Tahun lalu, ekspor perdana kopi Arabika Speciality Manggarai ini mencapai Rp 1,1 miliar.

Masyarakat Manggarai Timur sejak turun-temurun menggantungkan hidupnya dengan berkebun kopi. Kopi telah menjadi andalan ekspor perkebunan Manggarai Timur. Bahkan, pasarnya telah menembus Amerika Serikat, Jerman, Australia, Jepang dan kawasan Timur Tengah. Sebab, kopi Manggarai Flores ini memiliki ciri khas dari antara kopi nusantara lainnya.

Tampilan fisiknya berbeda dengan kopi asal Sumatera atau Sulawesi. Sebab, kopi berbiji besar, warnanya berkilau, aroma coklatnya kuat. Walhasil di lidah terasa berat dengan tingkat keasaman yang tinggi.


Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Panen (P2HP) Kementerian Pertanian mencatat, tahun lalu Asosiasi Petani Kopi Manggarai Raya mengekspor secara perdana kopi Arabika Speciality Green Bean. Harga pembelian kopi tingkat petani mencapai Rp 55.000 per kilogram (kg) dengan nilai ekspor mencapai Rp 1,1 miliar.

Luas lahan kopi arabika di Manggarai mencapai 2,76 juta hektar (ha) dengan tingkatk produktifitas mencapai 36.753 kg per ha. Sementara luas tanaman kopi robusta seluas 4.261 ha dengan tingkat produktivitas 353 kg per ha.

Pranoto Soenarto, Wakil Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia mengatakan, saat ini petani kopi nusantara mulai mengarah pada jenis specialty coffee. "Harga jualnya lebih tinggi. Pasarnya lebih luas dan terjamin. Indonesia selangkah lebih maju dibandingkan Vietnam yang belum dapat menjual jenis specialty coffee," kata Pranoto pada Kamis (23/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto