ARPI terus siapkan fasilitas rantai pendingin untuk vaksinasi booster di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) menyatakan kesiapannya menyediakan fasilitas rantai pendingin untuk membantu distribusi vaksin booster atau dosis ketiga yang rencananya akan diberikan di tahun 2022 mendatang.

Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia Hasanuddin Yasni mengatakan, keterlibatan ARPI dalam pendistribusian vaksin Covid-19 sudah berlangsung sejak akhir 2020 lalu. Kala itu, ARPI sudah rutin berdiskusi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Satgas Covid-19, hingga BUMN Farmasi seperti Bio Farma. 

Setelah melalui beberapa proses, disepakatilah pembentukan konsorsium antara Bio Farma dan ARPI. Konsorsium ini kemudian menunjuk siapa-siapa saja perusahaan yang cocok dan siap untuk membantu pendistribusian vaksin Covid-19.


Baca Juga: Soal booster vaksin Covid-19, Kalbe Farma (KLBF) ikuti ketentuan pemerintah

“Ada pemain logistik penyimpanan, transporter pendingin, pemain IoT untuk monitoring suhu penyimpanan, hingga penyedia coolbox. Mereka-mereka ini turut membantu proses distribusi dan penyimpanan vaksin,” ungkap Hasanuddin, Senin (6/12).

ARPI telah membantu pendistribusian vaksinasi Covid-19 ke seluruh penjuru Indonesia, termasuk di wilayah Indonesia Timur. Sampai bulan September lalu, sudah ada 40 titik fasilitas rantai pendingin yang berada di Indonesia Timur. Beberapa fasilitas tersebut berupa mini storage khusus vaksin dengan kapasitas setara kontainer sekitar 15—20 ton.

Dari situ, ARPI yakin dapat mempersiapkan lebih baik lagi untuk penyediaan rantai pendingin vaksin booster. “Persiapannya untuk vaksin booster sudah di atas 90%. Kami juga siap jika vaksinasi booster dipercepat atau perlu penambahan fasilitasnya,” terang Hasanuddin.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pernah menyebut akan menyiapkan sekitar 214,3 juta dosis vaksin booster pada tahun 2022 mendatang. Vaksin booster ini akan diberikan kepada 212,7 juta masyarakat Indonesia. Saat ini, pemerintah masih melakukan kajian mendalam sebelum merealisasikan program vaksinasi booster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .