KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang tetap optimistis melanjutkan ekspansi bisnis di sejumlah wilayah meski pasar properti cenderung melambat sejak memasuki kuartal III 2024. Ekspansi dilakukan terutama menjelang akhir tahun lantaran prospek industri properti tahun depan diprediksi akan semakin membaik dengan beragam insentif yang diberikan pemerintah untuk sektor tersebut. Perlmbatan pasar properti terlihat dari hasil survei terbaru Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan bahwa penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal III 2024 turun. Penjualan kontraksi hingga 7,14% secara tahunan atau year on year (YoY), sedangkan kuartal sebelumnya masih tumbuh 7,3% YoY.
Penurunan penjualan terjadi pada seluruh tipe rumah, terutama pada rumah tipe kecil dan menengah yang masing-masing terkontraksi 10,05% dan 8,80%. Padahal, harga rumah pada periode itu hanya naik terbatas secara tahunan. Indeks harga properti residensial (IHPR) pada kuartal III 2024 naik 1,46% secara tahunan, lebih rendah dari kenaikan pada kuartal sebelumnya sebesar 1,76%. Survei juga menyebutkan bahwa bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) bukan penghambat pengembangan dan penjualan properti. Tren bunga KPR justru menurun menjadi 7,64% pada kuartal III 2024.
Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Sambut Positif Perpanjangan Insentif PPNDTP Properti Optimisme tersebut salah satunya ditunjukkan PT Karawang Citra Pertiwi (Arrayan Group). Pengembang ini membuka pemasaran tahap kedua Cluster Tivoli Garden di Kawasan Socia Garden Karawang Timur pada 18 Desember 2024 lalu. Arrayan Group menawarkan total 418 unit rumah pada pemasaran tahap kedua, menyusul kesuksesan pemasaran dengan skema Nomor Urut Pemesanan (NUP) tahap pertama sebanyak 367 unit. Direktur Komersial dan Ritel Arrayan Group, Stephanie Nany Ratnawati mengungkapkan, penjualan dengan skema NUP mampu memikat minat pembeli terutama keluarga muda dan kelas menengah untuk memiliki unit-unit rumah di Cluster Tivoli Garden. Ia bilang, peluncuran pemasaran tahap dua mendapatkan respon cukup tinggi dari konsumen yang tersebar di Tangerang, Jakarta, Bekasi, Bogor, Bandung dan kota-kota besar lainnya. “Ini menunjukkan bahwa minat dan kebutuhan akan hunian di Karawang tetap besar, meski kondisi pasar properti secara umum saat ini cenderung mengalami perlambatan. Karena itu, kami yakin pemasaran tahap kedua Cluster Tivoli Garden akan mengulang kesukesan yang sama,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (22/12). Perumahan Socia Garden mengusung konsep 'Smart Living Modern Comfort. Proyek yang berdiri di lahan seluas 17 hektare (ha) ini nantinya bakal mencakup unit-unit rumah, rumah dan toko (Ruko), rumah dan kost-kostsan (Rukost), dan kavling komersial.
Baca Juga: Indonesia Paradise Optimistis Menyosong Tahun 2025 Tivoli Garden tahap kedua menawarkan hunian dua lantai seluas 40/50 meter persegi (m2). Rumah yang ditawarkan mengadopsi desain fasad kekinian dengan ceiling yang tinggi. Harganya dibanderol mulai dari Rp 400 jutaan. Pada pemasaran tahap kedua, pengembang sengaja menawarkan banyak promo bagi kemudahaan kepemilikan hunian di Cluster Tivoli Garden, Socia Garden, Karawang. Salah satunya, skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan angsuran mulai dari Rp 2 jutaan perbulan. Untuk memberikan pilihan transaksi KPR bagi konsumen, pengembang telah menggandeng sejumlah bank seperti bank BNI, BTN, BTN Syariah, BRI, Mandiri dan OCBC. Stephanie mengatakan, Arrayan Group optimistis menyambut kebijakan pemerintah Prabowo-Gibran yang pro bisnis, seperti pemberian berbagai insentif kepada konsumen yang ingin memiliki rumah idaman melalui perpanjangan PPN 0% hingga pertengahan tahun 2025.
“Kebijakan ini merupakan angin segar bagi konsumen untuk segera memiliki hunian di Socia Garden,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk