ARSSI Telah Siap Apabila Ada Peningkatan Kasus Varian Omicron



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali mengalami kenaikan jumlah kasus Covid-19. Bahkan, pada Sabtu (15/1), kenaikan jumlah kasus mencapai di atas 1.000 kasus, tepatnya 1.054 kasus, dan pada Minggu (16/1) kasus baru mencapai 855 kasus.

Kenaikan jumlah kasus ini juga disinyalir karena varian omicron yang berkembang di Indonesia. Mengenai kenaikan jumlah kasus ini, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Ichsan Hanafi menyebutkan bahwa sudah mempersiapkan ruangan untuk isolasi maupun ICU.

Selain itu, apabila ke depan ada perkembangan kasus yang besar dan ada peningkatan, ia mengatakan bahwa persiapan tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas kesehatan (faskes) tersebut akan menyesuaikan dengan kebutuhan, karena saat ini ada pengurangan dari nakes dan faskes untuk pasien Covid-19. 


“Memang fasilitas rumah sakit selama ini kan relatif berkurang yang dirawat, jadi tiga bulan terakhir yang ada di rumah sakit relatif sedikit. Jadi memang fasilitas tempat tidur sudah banyak kita kurangi, yang tadinya ada 30%, ada yang 40%, sudah ada banyak kita kurangi. Tetapi, kalau ke depan melihat perkembangannya meningkat. Tentunya kita akan menyesuaikan dengan kebutuhan,” katanya kepada Kontan, Minggu (16/1).

Baca Juga: Covid-19 Bisa Melonjak Tinggi di Awal Februari 2022

Menurutnya yang terpenting saat ini adalah mempersiapkan nakes untuk jangan sampai tertular, agar pelayanan terhadap pasien nantinya tetap bisa dilakukan. “Mungkin itu poinnya,” katanya.

Untuk saat ini, ia berpendapat bahwa persiapan bisa dimulai dilakukan di rumah sakit pemerintah terlebih dahulu, agar persebaran tidak masif kemana-mana. “Tapi memang di rumah sakit swasta juga sudah ada beberapa yang merawat,” jelasnya.

Apabila ledakan kasus terjadi kembali, Ichsan berharap kita dapat menyesuaikan, dengan pemeriksaan yang lebih cepat misalnya. Menurutnya, kecepatan dari pemeriksaan saat ini masih lama.

Selain itu, ia juga berharap, apabila omicron menyebar luas di Indonesia, tingkat keparahannya tidak sama dengan varian delta, sehingga kebutuhan ruang gawat darurat bisa dikurangi, dan hanya perlu meningkatkan ruang isolasi mandiri.

“Tapi tidak hanya rumah sakit ya, pemerintah daerah harus menyediakan isolasi-isolasi. Karena kalau sudah membaik tentunya perlu tempat isolasi, selain di rumah tentunya ada tempat isolasi lain yang disiapkan oleh pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .