JAKARTA. Pemerintah memberi sinyal kemungkinan batalnya rencana Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) mengakuisisi PT Artajasa Pembayaran Elektronis, pemilik jaringan ATM Bersama. Himbara pun menyiapkan skenario lain, yakni mendirikan perusahaan switching ATM sendiri. Asal tahu saja, akuisisi Artajasa tersebut sebagai bagian dari proses konsolidasi anjungan tunai mandiri (ATM) bank BUMN. Artajasa dibidik karena perusahaan switching ini mempunyai 80 bank anggota dan sebanyak 75% transaksi Artajasa dilakukan bank anggota Himbara. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, sejauh ini negosiasi dengan Artajasa masih alot dan belum ada titik temu. “Jadi terus terang, kami bicara dengan Artajasa, tapi kelihatannya pembicaraan belum memberikan hasil,” kata Rini, akhir pekan lalu.
Artajasa batal diakuisisi Himbara
JAKARTA. Pemerintah memberi sinyal kemungkinan batalnya rencana Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) mengakuisisi PT Artajasa Pembayaran Elektronis, pemilik jaringan ATM Bersama. Himbara pun menyiapkan skenario lain, yakni mendirikan perusahaan switching ATM sendiri. Asal tahu saja, akuisisi Artajasa tersebut sebagai bagian dari proses konsolidasi anjungan tunai mandiri (ATM) bank BUMN. Artajasa dibidik karena perusahaan switching ini mempunyai 80 bank anggota dan sebanyak 75% transaksi Artajasa dilakukan bank anggota Himbara. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, sejauh ini negosiasi dengan Artajasa masih alot dan belum ada titik temu. “Jadi terus terang, kami bicara dengan Artajasa, tapi kelihatannya pembicaraan belum memberikan hasil,” kata Rini, akhir pekan lalu.