JAKARTA. Artajasa Pembayaran Elektronis tampaknya sudah siap mengimplementasikan ketentuan Bank Indonesia (BI) mengenai penggunaan ATM berteknologi chip. Operator jaringan ATM Bersama itu optimistis, seluruh mesin ATM miliknya dapat memproses transaksi kartu ATM ber chip sebelum tahun 2015 mendatang. Arya Damar, Direktur Artajasa, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan alat pembaca kartu chip untuk 37.409 ATM. "Biayanya berkisar US$ 50 hingga US$ 100 per mesin," ujarnya, Kamis (7/6) lalu. Jadi total investasi untuk migrasi ini antara US$ 1,87 juta hingga US$ 3,74 juta. Arya melanjutkan, peranti baru tersebut nantinya dapat digunakan kartu ATM lama maupun kartu dengan teknologi chip. Setelah resmi migrasi ke chip, barulah Artajasa menonaktifkan kartu lama, sehingga alatnya hanya bisa menerima ATM chip.
Artajasa investasi US$ 3,74 juta untuk kartu chip
JAKARTA. Artajasa Pembayaran Elektronis tampaknya sudah siap mengimplementasikan ketentuan Bank Indonesia (BI) mengenai penggunaan ATM berteknologi chip. Operator jaringan ATM Bersama itu optimistis, seluruh mesin ATM miliknya dapat memproses transaksi kartu ATM ber chip sebelum tahun 2015 mendatang. Arya Damar, Direktur Artajasa, mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan alat pembaca kartu chip untuk 37.409 ATM. "Biayanya berkisar US$ 50 hingga US$ 100 per mesin," ujarnya, Kamis (7/6) lalu. Jadi total investasi untuk migrasi ini antara US$ 1,87 juta hingga US$ 3,74 juta. Arya melanjutkan, peranti baru tersebut nantinya dapat digunakan kartu ATM lama maupun kartu dengan teknologi chip. Setelah resmi migrasi ke chip, barulah Artajasa menonaktifkan kartu lama, sehingga alatnya hanya bisa menerima ATM chip.