Artajasa Klaim Transaksi Aman



PT Artajasa Pembayaran Elektronis, pemilik jaringan ATM Bersama, mengklaim, tak ada permasalahan pada sistem jaringan miliknya terkait kasus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM). "Sistem transaksi di ATM Bersama manapun tetap aman," kata Zul Irfan, Vice President Electronic Channel Department.

Meski begitu, ia tetap meminta nasabah melakukan prosedur standar keamanan, seperti penggantian personal number identity (PIN) secara berkala. "Sistem keamanan paling mendasar dan penting adalah dengan mengganti nomor PIN," ungkapnya, Jakarta, Jumat, 22/1.

Dalam pembobolan ATM dengan skimming kartu ini lebih berkaitan dengan sisi keamanan terminal ATM. "Jadi bukan masalah keamanan jaringan ATM bersama, jadi jangan takut untuk melakukan transaksi di ATM," imbuh Zul.


Segala kerugian nasabah terkait dengan skimming ATM akan mendapatkan ganti rugi. Menurut Zul, jika skimming kartu di jaringan ATM Bersama, makan kerugian akan ditanggung oleh penerit kartu apabila di terminal tersebut telah dipasang alat keamanan berupa anti skimming dan kamera. Sebaliknya, jika tidak ada fasilitas keamanan, maka kerugian nasabah menjadi tanggung jawab bank pemilik terminal ATM. "Standar operating procedure yang disepakati seperti itu," uja Zul.

Hingga saat ini, jumlah ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Bersama Artajasa telah mencapai 20.000 terminal yang tersebar di seluruh Indonesia. Sementara, bank yang menjadi anggota jaringan ATM Bersama telah mencapai 74 bank."Kalau Artajasa sendiri hanya mempunyai terminal ATM sebanyak 38 terminal dan seluruhnya ada di Jakarta," katanya.

Tak lupa, Zul menegaskan, transaksi di ATM di jaringan ATM Bersama saat ini masih dalam kondisi normal. Artinya, tak ada peningkatan ataupun penurunan secara signifikan. "Total transaksi per hari normal antara 250.000-300.000 transaksi," kata Zul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.