KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arthavest Tbk (ARTA) menargetkan pada 2020 diversifikasi bisnis industri jasa keuanganya bisa berkontribusi 50% terhadap pendapatan. Saat ini sumber pendapatan emiten tersebut berasal dari bisnis perhotelan. PT Sentral Pembayaran Indonesia (SPIN) anak usaha ARTA berencana fokus dorong diversifikasi portofolio, khususnya dalam hal digital signature. SPIN sendiri memiliki anak usaha yang fokus bergerak di industri digital signature yakni PT Solusi Net Internusa (SNI). "Karena SNI hadir di 2018, jadi saat ini belum ada kontribusinya ke pendapatan kami, mungkin baru kelihatan di 2020. Harapannya sebisa mungkin share (bisnis industri keuangan ke pendapatan) bisa lebih besar dari 50%," kata Direktur Utama ARTA Yeremy Vincentius, Rabu (9/1).
Arthavest (ARTA) kejar diversifikasi bisnis 50% pada 2020
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arthavest Tbk (ARTA) menargetkan pada 2020 diversifikasi bisnis industri jasa keuanganya bisa berkontribusi 50% terhadap pendapatan. Saat ini sumber pendapatan emiten tersebut berasal dari bisnis perhotelan. PT Sentral Pembayaran Indonesia (SPIN) anak usaha ARTA berencana fokus dorong diversifikasi portofolio, khususnya dalam hal digital signature. SPIN sendiri memiliki anak usaha yang fokus bergerak di industri digital signature yakni PT Solusi Net Internusa (SNI). "Karena SNI hadir di 2018, jadi saat ini belum ada kontribusinya ke pendapatan kami, mungkin baru kelihatan di 2020. Harapannya sebisa mungkin share (bisnis industri keuangan ke pendapatan) bisa lebih besar dari 50%," kata Direktur Utama ARTA Yeremy Vincentius, Rabu (9/1).