KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenali apa arti Gocap, Goceng, Gopek, dan istilah lain yang kerap muncul saat berniaga. Istilah ini tentu tidak asing di telinga orang Indonesia yang sedang berbelanja secara online maupun offline. Istilah-istilah uang dalam bahasa Hokkian digunakan untuk menggantikan nominal uang rupiah dalam bahasa Hokkien juga berasal dari bahasa Jawa dan bahasa Betawi. Hokkien di Indonesia banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi di antara komunitas Tionghoa, dan dalam lingkungan bisnis.
Sejarah Bahasa Hokkien di Indonesia
Bahasa ini awalnya berkembang di Jakarta dan kemudian menyebar ke berbagai kota besar di Indonesia yang memiliki populasi suku Tionghoa yang signifikan. Melansir dari Pengaruh Bahasa Tionghoa Terhadap Bahasa Sehari–hari dalam JBSP, masyarakat keturunan Tionghoa memang telah tak asing lagi dengan kegiatan dagang-berdagang. Kegiatan jual beli telah sejak lama dilakukan di Jakarta sehingga mempengaruhi bahasa masyarakat setempat dalam berniaga. Bahasa yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari bukanlah bahasa baku atau resmi, melainkan bahasa nonformal. Bahasa ini banyak dipengaruhi oleh beragam bahasa daerah, termasuk bahasa asing. Salah satu bahasa asing yang memiliki pengaruh signifikan terhadap evolusi bahasa percakapan di Indonesia adalah bahasa Hokkien. Pengaruh ini muncul karena bahasa Hokkien memiliki keterkaitan yang erat dengan bahasa Indonesia. Baca Juga: Cap Go Meh Artinya Apa? Ini Legenda dan Sejarah Perayaan Cap Go Meh Di Indonesia, bahasa Hokkien dianggap sebagai bahasa ibu bagi komunitas Tionghoa. Kelompok ini adalah keturunan imigran dari masa lalu yang berasal dari daerah Hokkien. Di daerah asal mereka, bahasa Hokkien lebih dominan daripada bahasa Mandarin, sehingga mereka dapat dengan mudah memahami bahasa Indonesia dan sebaliknya. Beberapa kata yang seringkali didengar yaitu cepek (seratus rupiah), seceng (seribu rupiah), ceban (sepuluh ribu rupiah).Puluhan dalam Bahasa Hokkien
- 10 = Cap
- 11 = Cap it
- 12 = Cap ji
- 13 = Cap sa
- 14 = Cap si
- 15 = Cap go
- 16 = Cap lak
- 17 = Cap sit
- 18 = Cap pek
- 19 = Cap kau
- 20 = Ji Cap
- 21 = Ji Cap it
- 22 = Ji Cap ji
- 23 = Ji Cap sa
- 24 = Ji Cap si
- 25 = Ji Cap go
- 50 = Gocap
- 60 = Lak Cap
- 70 = Cit Cap
- 80 = Pek Cap
- 90 = Kau Cap
Ratusan dalam Bahasa Hokkien
- 100 = Ce pek
- 150 = Pek go
- 200 = No pek
- 250 = No pek go
- 300 = Sa pek
- 400 = Si pek
- 500 = Gopek
- 600 = Lak pek
- 700 = Cit pek
- 800 = Pek pa tun
- 900 = Kau pek
Ribuan dalam Bahasa Hokkien
- 1000 = Se ceng
- 5000 = Go ceng
Puluhan Ribu dalam Bahasa Hokkien
- 10 ribu = Ceban
- 15 ribu = Ban go
- 20 ribu = No ban
- 25 ribu = No ban go
- 30 ribu = Sa ban
- 40 ribu = Si ban
- 50 ribu = Goban
- 60 ribu = Lak ban
- 70 ribu = Cit ban
- 80 ribu = Pek ban
- 90 ribu = Kau ban
Ratusan Ribu dalam Bahasa Hokkien
- 100 ribu = Cepek ceng
- 150 ribu = Pek go
- 500 ribu = Gopek ceng
Rangkuman uang dalam berniaga
Istilah-istilah tersebut digunakan untuk menggantikan nominal uang rupiah.- Gocap adalah lima puluh (50)
- Cepek adalah seratus (100)
- Gopek adalah lima ratus (500)
- Seceng atau Ceceng adalah seribu (1.000)
- Noceng adalah dua ribu (2.000)
- Ceban adalah sepuluh ribu (10.000)
- Goceng adalah lima ribu (5.000)
- Goban adalah lima puluh ribu (50.000)
- Cepek Ceng adalah seratus ribu (100.000)
- Pego adalah seratus lima puluh (150.000)
- Cetiao adalah satu juta (1 juta)
- Gotiao adalah lima juta (5 juta).