JAKARTA. Sambil berseloroh, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa
blusukan sepantasnya dilakukan seorang pengangguran. Komentar itu keluar dari Jokowi menyusul pernyataan staf Khusus Presiden, Heru Lelono yang menyebut
blusukan berasal dari bahasa Jawa, yang cocoknya dipakai untuk menjelaskan seorang pengangguran. "Ya, mungkin berarti saya pengangguran, dong," ujar Jokowi sambil tertawa, Selasa (30/7). Jokowi menjelaskan,
blusukan yang dilakukannya terkait dengan manajemen pemerintahan.
Ia bilang, pertama kali
blusukan tujuannya adalah dalam rangka mendengar masalah yang ada di masyarakat sekaligus menguasai medan. Hal ini penting sebagai insentif dalam membuat kebijakan. "Dari
blusukan itu lahirlah Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP), serta penanganan masalah di Waduk Pluit, dan rehabilitasi rusun Marunda bisa tertangani," ujarnya. Setelah kebijakan ini diambil, kata Jokowi
blusukan juga dilakukan sebagai manajemen pengawasan atau
controlling. Dengan begitu, pihaknya bisa mengecek jalannya kebijakan yang sudah diambil secara langsung di lapangan. Proses manajemen, disebutnya memang diawali lewat
blusukan, dan ia pun tidak mempermasalahkan jika dengan
blusukan itu dirinya dianggap sebagai pengangguran. Sebelumnya, Heru Lelono, Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengatakan bahwa kunjungan kepala negara ke Jawa Timur tak cocok disebut
blusukan. Kata
blusukan, kata Heru berasal dari bahasa Jawa cocoknya dipakai untuk menjelaskan seorang pengangguran. "Kunjungan ini bukan
blusukan, karena
blusukan itu orang yang tidak punya kerjaan, menganggur, lalu jalan-jalan tanpa tujuan," katanya. Hari ini, Presiden SBY akan melawat antara lain ke kabupaten Lumajang, Jember, dan Bondowoso. Perjalanan SBY dimulai dari kota Malang.
Lawatan itu dilakukan dalam rangka kunjungan Ramadan. SBY ingin melihat langsung kegiatan yang dilakukan masyarakat di sana. Kata
blusukan mulai populer digunakan media untuk menjelaskan kegiatan Jokowi yang kerap menyambangi masyarakat di tempatnya berada.
Blusukan merupakan salah satu ciri khas kepemimpinan Jokowi. Kegiatan itu sering dilakukan saat menjadi Wali Kota Solo dan masih bertahan saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri