JAKARTA. Meski harga minyak dan gas bumi masih anjlok, manajemen PT Ratu Prabu Energi Tbk mengklaim tetap mampu mencari kontrak-kontrak baru. Dalam dua bulan pertama 2016, Ratu Prabu telah mengantongi dua kontrak baru di bisnis jasa penunjang minyak dan gas (migas). Pertama, perusahaan ini mendapat kontrak baru dari Petronas di Ketapang, Kalimantan Barat. Nilai kontrak sebesar Rp 50 miliar untuk penyediaan tenaga kerja alias manpower. Kontrak tersebut berjangka waktu 10 bulan. Sekretaris Perusahaan PT Ratu Prabu Martini U.D. Suarsa menyatakan, pihaknya mendapatkan kontrak tetapi dengan strategi jangka pendek. Sebab, bisnis migas memang sedang lesu. "Maksimal jangka waktu kontrak kami 1 tahun," kata Martini kepada KONTAN, Kamis (3/3).
ARTI kantongi dua kontrak bisnis penunjang migas
JAKARTA. Meski harga minyak dan gas bumi masih anjlok, manajemen PT Ratu Prabu Energi Tbk mengklaim tetap mampu mencari kontrak-kontrak baru. Dalam dua bulan pertama 2016, Ratu Prabu telah mengantongi dua kontrak baru di bisnis jasa penunjang minyak dan gas (migas). Pertama, perusahaan ini mendapat kontrak baru dari Petronas di Ketapang, Kalimantan Barat. Nilai kontrak sebesar Rp 50 miliar untuk penyediaan tenaga kerja alias manpower. Kontrak tersebut berjangka waktu 10 bulan. Sekretaris Perusahaan PT Ratu Prabu Martini U.D. Suarsa menyatakan, pihaknya mendapatkan kontrak tetapi dengan strategi jangka pendek. Sebab, bisnis migas memang sedang lesu. "Maksimal jangka waktu kontrak kami 1 tahun," kata Martini kepada KONTAN, Kamis (3/3).