JAKARTA. Seiring dengan diterbitkannya revisi PP No 23/2010 tentang larangan ekspor mineral mentah per 12 Januari, arus bongkar muat barang tambang di pelabuhan Tanjung Priok diprediksi akan turun. Asosiasi Perusahaan Pelayaran Indonesia (INSA) memperkirakan, akan terjadi penurunan arus sekitar 30% hingga 40%. “Sudah pasti turun itu, tidak mungkin pembangunan smelter dilakukan mendadak,” kata Suyono, Anggota Bidang Angkutan Kontainer INSA akhir pekan lalu. Ia mengaku, pesimis dengan larangan impor bahan mentah yang dikeluarkan pemerintah itu. Menurut Suyono, saat ini saja jumlah smelter yang tersedia belum bisa mengakomodir bahan mentah yang ada.
Arus bongkar barang tambang diproyeksi turun
JAKARTA. Seiring dengan diterbitkannya revisi PP No 23/2010 tentang larangan ekspor mineral mentah per 12 Januari, arus bongkar muat barang tambang di pelabuhan Tanjung Priok diprediksi akan turun. Asosiasi Perusahaan Pelayaran Indonesia (INSA) memperkirakan, akan terjadi penurunan arus sekitar 30% hingga 40%. “Sudah pasti turun itu, tidak mungkin pembangunan smelter dilakukan mendadak,” kata Suyono, Anggota Bidang Angkutan Kontainer INSA akhir pekan lalu. Ia mengaku, pesimis dengan larangan impor bahan mentah yang dikeluarkan pemerintah itu. Menurut Suyono, saat ini saja jumlah smelter yang tersedia belum bisa mengakomodir bahan mentah yang ada.