KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aliran modal asing ke Indonesia diperkirakan akan kembali pulih pada paruh kedua 2025. Pemulihan ini ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga dan stabilitas nilai tukar rupiah.

Senior Economist DBS Bank Radhika Rao menilai, tren pasar obligasi domestik mulai menunjukkan respons positif terhadap arah kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Imbal hasil obligasi Indonesia terus menurun seiring ekspektasi penurunan suku bunga, didukung oleh tingginya permintaan terhadap Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), surplus likuiditas, serta minat investor terhadap instrumen berimbal hasil tinggi.

Proses Transisi, GOTO Umumkan Hans Patuwo Bakal Jadi CEO Gantikan Patrick Walujo

“Permintaan obligasi terkonsentrasi pada tenor pendek hingga menengah. Imbal hasil obligasi 10 tahun juga ikut turun, meski kinerjanya masih tertinggal dibandingkan tenor pendek,” jelas Radhika dikutip Kamis (28/8/2025).

Baca Juga: Modal Asing Kian Kencang Masuk Pasar Domestik, Ekonom: Inflow Bisa Berlanjut

Menurutnya, kondisi ini mencerminkan ruang yang lebih besar bagi Bank Indonesia (BI) untuk menyesuaikan kebijakan suku bunga sesuai perkembangan ekonomi.

Di sisi lain, Equities Specialist DBS Group Research, Maynard Arif, mencatat pasar saham Indonesia juga menunjukkan rotasi menarik ke saham-saham big caps berkualitas yang dinilai lebih tahan terhadap volatilitas global. Meski indeks LQ45 dan IDX30 tercatat masih di bawah rata-rata hingga Juli 2025, valuasi pasar saat ini dinilai relatif menarik dibandingkan negara-negara Asia lainnya.

“Hal ini membuka peluang bagi investor yang mencari stabilitas sekaligus prospek pertumbuhan,” kata Maynard.

Dengan kombinasi faktor tersebut, DBS menilai arus dana asing yang sempat melemah kemungkinan besar akan kembali mengalir pada semester II 2025. Meski begitu, investor tetap perlu mencermati potensi volatilitas jangka pendek yang dipicu oleh dinamika kebijakan moneter global maupun risiko geopolitik.

Baca Juga: Dana Asing Deras Masuk Pasar SBN, Analis: Tenor Pendek Jadi Incaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News