Arus dana asing ke SBN melambat di April



JAKARTA. Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Utara dan Suriah sepanjang April lalu rupanya menekan pasar obligasi dalam negeri. Minat investor asing terhadap obligasi pemerintah terlihat menurun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada April 2017, arus dana asing yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) tercatat cuma Rp 22,6 triliun. Nilai tersebut terkikis 27,86% dibanding bulan sebelumnya yang mencapai Rp 31,33 triliun.

Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie menjelaskan, persepsi risiko global yang meningkat jadi pemicu utama. Katalis lain yang turut berperan adalah efek hasil pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. "Selain itu, kinerja 100 hari pemerintahan Donald Trump berjalan di bawah ekspektasi," tambah dia.


Padahal, sejatinya fundamental makroekonomi domestik terbilang cukup kondusif. Lihat saja, inflasi Indonesia masih bertahan di bawah level 4%. Bank Indonesia juga masih menjaga tingkat suku bunga. Namun pelaku pasar lebih mencemaskan gejolak eksternal. Sehingga nilai investasi investor asing di SBN mengecil.

Toh, analis yakin prospek obligasi dalam negeri masih positif. Hasil sementara pemilu Prancis yang berhasil mengantarkan tokoh sentral Emmanuel Macron ke putaran kedua membuat investor kembali berani berburu aset berisiko dan keluar dari dollar AS. Hal ini akan berdampak positif ke pasar obligasi.

Akhir April lalu, SBN kembali menunjukkan sinyal positif. Dana asing di obligasi pemerintah mencapai Rp 9,64 triliun. Jumlah tersebut setara 42,67% net inflow asing sepanjang bulan April.

Di pekan terakhir April tersebut, persepsi investor terhadap risiko investasi di pasar berangsur turun, sebagai imbas meredanya ketegangan geopolitik. Hal ini terlihat dari pergerakan indeks VIX. Indeks yang menggambarkan tingkat kecemasan investor ini sempat menyentuh level tertinggi di 15,96. "Tetapi di akhir pekan keempat April indeks ini turun lagi, setidaknya bisa mengembalikan mood investor," ucap Roby.

Melihat adanya tren kenaikan, Roby memprediksi arus investasi asing di SBN akan kembali positif di kuartal II-2017. Apalagi, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia masih lebih menarik ketimbang negara regional lainnya.

Asal tahu saja, menurut catatan Asian Bonds Online, per Rabu (3/5), imbal hasil Indonesia mencapai level tertinggi di 7,04%, lebih besar dibanding imbal hasil obligasi negara tetangga seperti Vietnam, yang sebesar 6,06%, Filipina 5,17%, atau Singapura 2,12%. Secara keseluruhan, total arus dana asing yang masuk di SBN pada kuartal satu 2017 mencapai Rp 57,41 triliun, atau tumbuh 20,71% dari tahun sebelumnya Rp 47,56 triliun di periode yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia