KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keadaan arus kas emiten konstruksi pelat merah yang minus membuat para pelaku pasar pesimistis terhadap saham-saham tersebut. Akibatnya, tak hanya kondisi kasnya saja yang memerah, sahamnya pun ikut berwarna merah. Di kuartal ketiga lalu, para emiten konstruksi BUMN masih mencatatkan arus kas operasional yang minus. Hal ini juga terjadi pada PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Hingga akhir September 2017 lalu, perusahaan konstruksi ini mencatat kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi sebesar minus Rp 5,08 triliun. Berkat minusnya arus kas operasional tersebut, para pelaku pasar pun meninggalkan saham perusahaan konstruksi ini. Akibatnya, sejak awal tahun saham WSKT telah turun 26,38% year-to-date (ytd).
Arus kas seret, Saham WSKT tergerus 26%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keadaan arus kas emiten konstruksi pelat merah yang minus membuat para pelaku pasar pesimistis terhadap saham-saham tersebut. Akibatnya, tak hanya kondisi kasnya saja yang memerah, sahamnya pun ikut berwarna merah. Di kuartal ketiga lalu, para emiten konstruksi BUMN masih mencatatkan arus kas operasional yang minus. Hal ini juga terjadi pada PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Hingga akhir September 2017 lalu, perusahaan konstruksi ini mencatat kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi sebesar minus Rp 5,08 triliun. Berkat minusnya arus kas operasional tersebut, para pelaku pasar pun meninggalkan saham perusahaan konstruksi ini. Akibatnya, sejak awal tahun saham WSKT telah turun 26,38% year-to-date (ytd).