KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah siap menghadapi angkutan mudik lebaran 2023. Adapun kesiapan tersebut dilakukan dalam tiga fase. Fase pertama dilakukan dengan pengadaan survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi. Hasil survei menunjukkan bahwa tahun ini potensi masyarakat yang akan mudik sebanyak 123 juta. Jumlah tersebut melesat naik dibandingkan tahun 2022. Selanjutnya dari hasil survei tersebut, fase kedua dilakukan yakni perencanaan dan menetapkan regulasi yang akan digunakan dalam menghadapi angkutan lebaran. Fase ketiga ialah eksekusi.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, segala aspek telah dipersiapkan semua pihak dengan matang. "Fase pertama dengan melakukan riset, dengan hasil 123 juta orang akan mudik, kita sudah melakukan diskusi dengan Kakorlantas, hasilnya apa? tidak mudah karena jumlahnya naik pesat dari 80 juta ke 123 juta," kata Budi dalam FGD 'Mudik Aman Berkesan' yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan dan Harian Kompas, Kamis (6/4).
Baca Juga: Begini Pengaturan Lalu Lintas Saat Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran Tahun Ini Selain itu, Kemenhub juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian dalam hal ini Kepala Korlantas yang akan menjadi komandan dalam menghadapi angkutan lebaran. Dalam koordinasi juga di identifikasi mana saja tempat-tempat krusial selam mudik lebaran 2023. Tercatat terdapat sembilan titik krusial yang kerap terjadi kepadatan lalulintas. Diantaranya Cipali, Ciwangi, Batam, Samarinda, Madura, Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, dan Soekarno Hatta. "Dari pemetaan itu kita saring lagi mana yang paling berat, kita harus konsentrasi di dua tempat. Tapi bukan artinya tempat lain ngga penting. Semacam madura saya tugaskan dirjen darat dan laut kapal-kapal kita dedikasikan untuk Madura," kata Budi. Satu tempat lain yang jadi fokus penanganan selain Madura ialah Cipali. Menurut Menhub, Cipali menjadi titik yang sangat berat dalam arus mudik lebaran. Maka di titik ini rekayasa lalulintas diperlukan yakni one way dan contraflow. Kemudian, hasil diskusi juga menetapkan bahwa antisipasi arus mudik atau keberangkatan dapat dimajukan. Agar potensi kepadatan lalulintas dapat terurai Ia berharap masyarakat yang akan mudik dapat berangkat lebih awal. Adapun untuk mendorong masyarakat berangkat lebih awal Budi juga meminta operasional seperti Jasa Marga, ASDP hingga Organda untuk memberikan diskon bagi pemudik yang berangkat awal atau sebelum tanggal 19 April. "Kita minta untuk operator sudah melakukan diskon termasuk Jasa Marga, sudah memberikan diskon dengan 20%. Termasuk ada satu airline setuju, kita tunggu bus juga gitu (berikan diskon). Sebenernya logis dia melakukan diskon karena okupansi sebelum tanggal 19 tidak tinggi," ungkapnya. Budi menganjurkan masyarakat untuk mengatur rencana mudik dan baliknya dengan baik. Masyarakat juga dapat memanfaatkan Mobile Digital Signage yang memberikan informasi mengenai situasi tol dan rest area secara real time. "Anjuran saya yang sampaikan ke masyarakat, perhitungkan dengan baik kalau mau mudik. Atau kalau tidak ingin bermacet ria bisa mudik di Jakarta saja, atau di kota sendiri, misalnya di Jogja saja atau di Surabaya saja, karena itu akan meringankan kita semua," kata Budi. Tak hanya keberangkatan ke kampung halaman, Budi juga meminta masyarakat untuk mempertimbangkan waktu kepulangan atau balik. Ia memberi contoh masyarakat bisa memilih untuk kembali awal untuk menghindari kepadatan lalulintas. "Jadi mudik awal dan kemudian bisa baliknya juga awal, misal begitu salam-salaman langsung pulang. Mudik memang suatu tradisi tapi ini juga bisa diatur," kata Budi.
Budi juga tak bosan mengingatkan agar masyarakat tidak mudik dengan sepeda motor. Pasalnya penggunaan sepeda motor sebagai sarana mudik memiliki risiko besar di perjalanan. Kelelahan menjadi concern yang akan berdampak pada keselamatan pemudik itu sendiri. Oleh karenanya untuk mengurangi dan mengalihkan masyarakat yang ingin mudik dengan sepeda motor, pemerintah sudah menyiapkan program mudik gratis. Dari Perhubungan Darat sendiri telah menyiapkan 800 armada dan dari Polri 500 armada. Sektor swasta juga diharapkan dapat ikut serta dalam pelaksanaan mudik gratis tersebut.
Baca Juga: Kesiapan Mudik, Kementerian PUPR Fungsionalkan 6 Ruas Tol di Jawa dan 4 di Sumatera Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat