BAKAUHENI. Pemudik dari Pulau Sumatera tujuan Pulau Jawa terus mengalir di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan, Kamis siang, sehari menjelang Idulfitri, meskipun jauh menyusut dibandingkan kemarin. Suasana arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, menunjukkan sejumlah dermaga di pelabuhan ini sepi dari antrean pemudik berkendaraan roda dua maupun roda empat dan bus penumpang. Sedangkan pemudik yang tiba di Pelabuhan Bakauheni dari Merak Banten juga terus mengalir secara bergelombang sesuai dengan kedatangan kapal feri. Namun, para pemudik ini jumlahnya sudah jauh berkurang dibandingkan sehari sebelumnya atau pada H-2 jelang Lebaran 2015. Penumpang pejalan kaki pada Kamis dini hari hingga pagi tampak ramai, namun tidak ada penumpukan seperti terjadi sehari sebelumnya karena adanya keterlambatan bus yang akan mengangkut mereka. Pemudik pejalan kaki itu mulai berdatangan sejak dini hari yang turun di Bakauheni untuk menuju sejumlah kota di Sumatera. Pemudik roda dua atau bersepeda motor juga masih mengalir turun dari kapal feri di pelabuhan itu, meski jumlahnya hanya sekitar 100 unit untuk setiap kapal yang bongkar penumpang, sedangkan sehari sebelumnya mencapai 700 unit. Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Heru Purwanto mengatakan, saat ini memang kedatangan penumpang dari Merak masih mengalir namun jumlahnya sudah berkurang. Menurutnya, puncak arus mudik berlangsung Rabu (15/7) kemarin, baik untuk pejalan kaki maupun pengendara roda dua dan roda empat. Selain itu, pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Jawa juga sedikit karena sejumlah dermaga sering kosong dan kendaraan yang antre bisa langsung masuk kapal feri. Salah satu pemudik roda dua dari Jakarta tujuan Baturaja, Sumsel, Usman mengatakan, perjalanan sudah lancar tidak ada antrean panjang apalagi kemacetan. "Saya naik kapal dari Merak pukul 03.00 WIB dan sampai Bakauheni pukul 06.00 WIB," kata dia. Pemudik dalam kapal, kata dia, masih didominasi pengendara roda dua dan roda empat, sedangkan pemudik pejalan kaki tidak begitu padat di dalam kapal. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Arus mudik di Bakauheni mulai menyusut
BAKAUHENI. Pemudik dari Pulau Sumatera tujuan Pulau Jawa terus mengalir di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan, Kamis siang, sehari menjelang Idulfitri, meskipun jauh menyusut dibandingkan kemarin. Suasana arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, menunjukkan sejumlah dermaga di pelabuhan ini sepi dari antrean pemudik berkendaraan roda dua maupun roda empat dan bus penumpang. Sedangkan pemudik yang tiba di Pelabuhan Bakauheni dari Merak Banten juga terus mengalir secara bergelombang sesuai dengan kedatangan kapal feri. Namun, para pemudik ini jumlahnya sudah jauh berkurang dibandingkan sehari sebelumnya atau pada H-2 jelang Lebaran 2015. Penumpang pejalan kaki pada Kamis dini hari hingga pagi tampak ramai, namun tidak ada penumpukan seperti terjadi sehari sebelumnya karena adanya keterlambatan bus yang akan mengangkut mereka. Pemudik pejalan kaki itu mulai berdatangan sejak dini hari yang turun di Bakauheni untuk menuju sejumlah kota di Sumatera. Pemudik roda dua atau bersepeda motor juga masih mengalir turun dari kapal feri di pelabuhan itu, meski jumlahnya hanya sekitar 100 unit untuk setiap kapal yang bongkar penumpang, sedangkan sehari sebelumnya mencapai 700 unit. Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Heru Purwanto mengatakan, saat ini memang kedatangan penumpang dari Merak masih mengalir namun jumlahnya sudah berkurang. Menurutnya, puncak arus mudik berlangsung Rabu (15/7) kemarin, baik untuk pejalan kaki maupun pengendara roda dua dan roda empat. Selain itu, pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Jawa juga sedikit karena sejumlah dermaga sering kosong dan kendaraan yang antre bisa langsung masuk kapal feri. Salah satu pemudik roda dua dari Jakarta tujuan Baturaja, Sumsel, Usman mengatakan, perjalanan sudah lancar tidak ada antrean panjang apalagi kemacetan. "Saya naik kapal dari Merak pukul 03.00 WIB dan sampai Bakauheni pukul 06.00 WIB," kata dia. Pemudik dalam kapal, kata dia, masih didominasi pengendara roda dua dan roda empat, sedangkan pemudik pejalan kaki tidak begitu padat di dalam kapal. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News