KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya perekonomian daerah diklaim menjadi salah satu latar belakang yang mendorong peningkatan arus peti kemas di terminal pelabuhan yang dioperasikan Pelindo III. Menurut data dari BUMN maritim tersebut, arus peti kemas hingga triwulan III tahun 2018 tercatat sebesar 3,14 juta boks atau setara dengan 3,89 TEUs. Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat menyampaikan apabila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya, tercatat peningkatan rata-rata sebesar 8%, baik dalam satuan boks maupun TEUs. "Peningkatan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan bongkar muat peti kemas domestik," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/10). Faruq Hidayat menjelaskan di Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB) peningkatan arus peti kemas didapat dari tingginya permintaan bahan pangan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sementara untuk di Pelabuhan Bima dan Badas di Nusa Tenggara Barat karena adanya peningkatan pengiriman komoditi jagung dari Pulau Sumbawa.
Arus peti kemas Pelindo III meningkat 8% di kuartal III-2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya perekonomian daerah diklaim menjadi salah satu latar belakang yang mendorong peningkatan arus peti kemas di terminal pelabuhan yang dioperasikan Pelindo III. Menurut data dari BUMN maritim tersebut, arus peti kemas hingga triwulan III tahun 2018 tercatat sebesar 3,14 juta boks atau setara dengan 3,89 TEUs. Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat menyampaikan apabila dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya, tercatat peningkatan rata-rata sebesar 8%, baik dalam satuan boks maupun TEUs. "Peningkatan tersebut sebagian besar dikontribusikan dari pertumbuhan bongkar muat peti kemas domestik," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (26/10). Faruq Hidayat menjelaskan di Terminal Peti Kemas Banjarmasin (TPKB) peningkatan arus peti kemas didapat dari tingginya permintaan bahan pangan di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Sementara untuk di Pelabuhan Bima dan Badas di Nusa Tenggara Barat karena adanya peningkatan pengiriman komoditi jagung dari Pulau Sumbawa.