Arus Puncak Cipanas masih normal



KONTAN.CO.ID - CIANJUR. Pasca ditutupnya jalur menuju Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, mulai dari perempatan Lampu Gentur-By Pass, volume kendaraan yang melintas masih normal dibandingkan tahun lalu yang sempat menumpuk hingga beberapa kilometer.

Bahkan pemandangan serupa terlihat di Jalur Puncak-Cipanas, dari kedua arah baik dari Bogor atau Cipanas, tidak terlihat antrean kendaraan. Pengemudi dapat melarikan kendaraanya dengan kecepatan rata-rata dari kedua arah.

Tahun sebelumnya, ribuan kendaraan menyemut di perempatan tersebut, setelah jalur menuju Puncak-Cipanas dari Cianjur, ditutup. Bahkan sejumlah jalur alternatif mulai dipadati kendaraan dengan panjang antrean puluhan kilometer.


Kapolres Cianjur, AKBP Soliyah pada wartawan Minggu, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan seluruh jajaran yang bertugas di masing-masing pos pam di sepanjang jalur Puncak hingga perbatasan Cianjur untuk melakukan berbagai upaya mengurai antrean.

Meskipun beberapa jam menjelang malam pergantian tahun, volume kendaraan di sepanjang jalur tersebut, masih terlihat normal dan terbilang landai dibandingkan malam tahun baru sebelumnya.

"Seluruh jajaran kami minta untuk melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi macet total pada malam sampai awal tahun baru. Saat ini setelah penutupan jalur menuju Puncak dari Cianjur atau Bogor, volume kendaraan yang melintas terlihat masih normal," katanya.

Pihaknya mengimbau warga atau pendatang yang hendak merayakan malam pergantian tahun di wilayah hukum Cianjur, tidak melakukan dengan cara eforia berlebihan termasuk membakar petasan dan kembang api yang dapat menyebabkan hal yang tidak diinginkan.

Bahkan sejak jauh hari, pihaknya mengimbau warga melalui alim ulama dan babinkamtibmas di berbagai wilayah, untuk merayakan malam pergantian tahun di wilayahnya masing-masing atau melakukan acara yang lebih bermanfaat.

"Kami sudah mengimbau warga melalui tokoh agama di tingkat kecamatan hingga desa, agar warganya tidak merayakan malam pergantian tahun dengan turun ke jalan. Lebih baik melakukannya dengan kegiatan positif dilingkungannya masing-masing," katanya.

Sementara sejumlah tokoh agama di Cianjur, membenarkan hal tersebut, pihaknya telah mengimbau warga usai sholat berjamaah di mesjidnya masing-masing, untuk tidak merayakan malam pergantian tahun dengan hal positif atau bermacet-macetan di jalan.

"Untuk lingkungan warga sekitar masjid, kami sudah ada agenda setiap minggu dengan menggelar pengajian rutin. Namun bagi warga yang merayakan, kami imbau untuk tidak turun kejalan dan merayakannya secara berlebihan," kata Kirno Ketua DKM Masjid Almuhajirin, Desa Nagrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto