KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Regulator penerbangan Amerika Serikat (AS) akan mengubah secara signifikan pendekatan pengawasan keselamatan pada pada bulan Juli mendatang. Langkah ini muncul setelah dua kecelakaan pesawat penumpang Boeing 737 Max yang fatal. Menurut catatan Kongres yang dikutip Reuters, pada sidang subkomite Senat Perdagangan AS pada Rabu, Pjs Kepala Federal Aviation Administration (FAA) Dan Elwell akan mengungkapkan pendekatan pengawasan FAA akan berevolusi setelah kecelakaan. Detail perubahan pengawasan ini masih belum jelas. Tapi, Senat diperkirakan akan menanyai Elwell cara regulator mengubah proses industri manufaktur yang sebagian besar bisa mensertifikasi pesawat mereka sendiri dan sistem perangkat lunak penerbangan.
Perangkat lunak anti-stall akan menjadi salah satu fokus utama penyelidikan dua kecelakaan pesawat yang terjadi selang lima bulan ini. Kecelakaan Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang terjadi pada 10 Maret 2019. Sebelumnya, kecelakaan Lion Air terjadi pada 29 Oktober 2018 dan menewaskan 189 orang. Seorang jurubicara Kementerian Transportasi Ethiopia mengatakan, laporan awal kecelakaan sangat mungkin dirilis minggu ini. Pesawat Boeing 737 Max merupakan pesawat paling laris dengan pesanan yang ada saat ini mencapai US$ 500 miliar. Hingga saat ini, otoritas penerbangan global masih melarang penerbangan pesawat 737 Max. Penerbangan pesawat ini tanpa penumpang masih diperbolehkan untuk memindahkan pesawat ke bandara lain.