KONTAN.CO.ID - Pemerintah AS berencana untuk meluncurkan suntikan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun segera setelah 21 Februari. Hal itu diketahui dari dokumen Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Melansir Reuters, saat ini, Food and Drug Administration (FDA) AS sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer Inc dan BioNTech SE pada kelompok usia tersebut meskipun vaksin tersebut tidak memenuhi target utama dalam uji klinis pada anak berusia dua hingga empat tahun.

Para produsen obat mengatakan mereka sudah menyerahkan data yang mendukung otorisasi atas permintaan FDA untuk mengatasi kebutuhan kesehatan masyarakat yang mendesak dalam kelompok usia tersebut.

Penasihat luar FDA dijadwalkan bertemu pada 15 Februari untuk membahas apakah akan merekomendasikan regulator untuk mengesahkan vaksin atau sebaliknya. 

Baca Juga: Puncak Kasus Omicron di Indonesia Akhir Februari, Bisa 340.000 Sehari

Peluncuran vaksin untuk anak-anak di bawah usia 5 tahun, satu-satunya kelompok usia yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan, akan dimulai kurang dari seminggu setelah pertemuan.

Menurut dokumen CDC, pemerintah AS berencana untuk mengirimkan 10 juta dosis awal vaksin Pfizer/BioNTech ke negara bagian dan entitas lain sebelum akhir Februari, jika FDA mengizinkan penggunaannya.

Ada sekitar 18 juta anak berusia antara 6 bulan hingga 4 tahun di Amerika Serikat, dan akan ada pasokan tambahan di luar 10 juta dosis pertama, kata CDC.

Baca Juga: Gejala Omicron pada Anak-anak, Dewasa, dan Lansia Berbeda? Ini Kata Dokter

Peluncuran pertama, yang dimulai pada 21 Februari, akan memprioritaskan area di mana anak-anak berisiko lebih tinggi untuk penyakit COVID-19 yang parah.

Yurisdiksi dan mitra apotek federal akan menerima pengiriman dosis kedua dan ketiga pada 23 Februari dan 25 Februari atau sekitar seminggu setelah rekomendasi CDC.

Anak kecil akan menerima dosis vaksin yang lebih rendah, jika diizinkan. Pfizer/BioNTech menguji dosis vaksin 3 mikrogram pada kelompok usia, dibandingkan dengan dosis 10 mikrogram pada anak berusia 5 hingga 11 tahun dan 30 mikrogram untuk orang berusia 12 tahun ke atas.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie