KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat, donor terbesar di dunia, membekukan hampir semua bantuan luar negeri pada hari Jumat (24/1/2025). Meski demikian, ada pengecualian yakni bantuan untuk makanan darurat dan pendanaan militer untuk Israel dan Mesir. Mengutip AFP, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengirim memo internal beberapa hari setelah Presiden Donald Trump menjabat, yang berisi janji untuk menerapkan kebijakan "America First" dengan membatasi bantuan luar negeri secara ketat.
"Tidak ada dana baru yang diwajibkan untuk penghargaan baru atau perpanjangan penghargaan yang sudah ada sampai setiap penghargaan atau perpanjangan baru yang diusulkan telah ditinjau dan disetujui," kata memo kepada staf yang dilihat oleh AFP. Perintah menyeluruh tersebut tampaknya memengaruhi segala hal mulai dari bantuan pembangunan hingga bantuan militer -- termasuk ke Ukraina, yang menerima miliaran dolar dalam bentuk senjata di bawah pendahulu Trump, Joe Biden, saat negara itu mencoba mengusir invasi Rusia. Arahan tersebut juga berarti penghentian sementara pendanaan AS untuk PEPFAR, inisiatif anti-HIV/AIDS yang membeli obat antiretroviral untuk mengobati penyakit tersebut di negara-negara berkembang, sebagian besar di Afrika, selama beberapa bulan. Baca Juga: 10 Negara Pengekspor Beras Terbesar di Dunia, Negara Asia Mendominasi Namun memo tersebut secara eksplisit membuat pengecualian untuk bantuan militer ke Israel -- yang paket persenjataan utamanya dari Amerika Serikat telah berkembang lebih jauh sejak perang Gaza -- dan Mesir, yang telah menerima dana pertahanan AS yang besar sejak menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 1979.