WASHINGTON. Militer Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan rencana untuk menembak jatuh rudal Korea Utara (Korut) jika uji coba masih terus dilakukan. Tindakan itu bisa dilakukan karena Korut membandel dan berniat untuk kembali menembakkan rudal-rudal balistiknya, dengan pengujian terakhir namun gagal pada Minggu (16/4). Dua sumber di lingkungan pejabat AS kepada harian The Guardian, Selasa (18/4), menyebutkan, pencegatan rudal Korut itu direncanakan untuk unjuk kekuatan kepada Pyongyang.
Pertimbangan AS untuk menembak jatuh rudal uji Korut itu terjadi di tengah kian meningkatnya ketegangan terkiat program senjata nuklir dan rudal balistik Korut. Pentagon sedang mencari jalan “perang singkat” untuk menekan negara komunis itu agar terjadi denuklirisasi, terutama karena Pyongyang masih meneruskan kegiatan uji coba nuklir yang keenam. Menteri Pertahanan AS, James Mattis, telah memberitahu Kongres mengenai pilihan tersebut. Tetapi militer belum memutuskan tindakan untuk mencegat rudal uji Korut itu. Seorang pejabat AS mengatakan, strategi untuk menembak jatuh rudal Korut akan dilakukan jika negara itu benar-benar akan melakukan uji coba berikutnya. Washington ingin memberi sinyal kuat kepada Pyongyang bahwa AS bisa memaksakan tindakan militer atas program nuklir Korut yang disebut Donald Trump sebagai tindakan “tidak dapat diterima”. Pada kunjungannya ke Korea Selatan awal pekan ini, Wakil Presiden AS Mike Pence memperingatkan Pyongyang agar tidak menguji “tekad” Trump. Pence mengatakan, kesabaran AS terhadap Korut sudah berakhir. Namun, AS tetap menginginkan perdamaian di kawasan Semenanjung Korea. “Semua opsi saat ini ada di meja untuk memastikan stabilitas rakyat Korsel,” kata Pence tanpa merinci lebih jauh strategi militer apa yang sedang dipersiapkan AS. “Ada periode di mana kita berstrategi dengan menghadapi Korut dengan kesabaran, namun periode itu sudah usai,” lanjut dia seperti dikutip Reuters.
Namun, Wakil Menteri Luar Negeri Korut, Han Song-Ryol, mengatakan kepada BBC bahwa Pyongyang akan terus menguji rudal “setiap mingguan, bulan, dan tahun”. "Perang habis-habisan akan terjadi jika AS melakukan aksi militer terhadap Korut, kata Song-Ryol. Para ahli dan mantan pejabat mengatakan, menembak jatuh rudal Korut pada saat uji coba akan berisiko eskalasi ketegangan di kawasan. (Pascal S Bin Saju)
Editor: Rizki Caturini