KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penguasa militer Myanmar berusaha untuk memindahkan dana sekitar US$ 1 miliar atau Rp 14,264 triliun (kurs Rp 14,264) yang ditahan di Federal Reserve Bank of New York beberapa hari setelah merebut kekuasaan pada 1 Februari lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh tiga orang sumber Reuters yang mengetahui masalah itu, termasuk seorang pejabat pemerintah AS. Reuters memberitakan, sumber tersebut mengatakan, transaksi pada 4 Februari atas nama Bank Sentral Myanmar pertama kali diblokir oleh pengamanan Fed. Pejabat pemerintah AS kemudian menghentikan pesetujuan transfer sampai perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Joe Biden memberi mereka otoritas hukum untuk memblokirnya tanpa batas waktu. Saat dikonfirmasi, seorang juru bicara Fed New York menolak berkomentar tentang pemegang rekening tertentu. Departemen Keuangan AS juga menolak berkomentar.
Upaya tersebut, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, dilakukan setelah militer Myanmar melantik gubernur bank sentral baru dan menahan pejabat reformis selama kudeta. Baca Juga: PBB: Sedikitnya 54 orang tewas, militer Myanmar harus berhenti membunuh pendemo