AS Cemas Soal Aktivitas Rusia-China di Arktik, Ini Tanggapan Kremlin



KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa (23/7/2024), Kremlin mengatakan bahwa kerja sama Rusia dengan China di Arktik tidak ditujukan terhadap negara lain. Kedua negara juga menegaskan kritik AS terhadap hal tersebut tidak tepat sasaran.

Mengutip Reuters, Pentagon mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Senin bahwa mereka khawatir tindakan Moskow dan China di Arktik dapat berdampak pada stabilitas regional. 

Selain itu, Pentagon mencatat bahwa Rusia telah membuka kembali ratusan situs militer era Soviet di sana. Sementara China mengincar sumber daya mineral dan rute pelayaran baru.


“Republik Rakyat Tiongkok dan Rusia semakin banyak berkolaborasi di Arktik dalam berbagai instrumen kekuatan nasional,” demikian bunyi laporan Pentagon.

“Meskipun perselisihan yang signifikan antara RRT dan Rusia masih ada, keberpihakan mereka yang semakin besar di kawasan ini menimbulkan kekhawatiran, dan (Departemen Pertahanan) terus memantau kerja sama ini,” tambah Pentagon.

Kremlin, ketika ditanya tentang laporan Pentagon, mengatakan pada hari Selasa bahwa beberapa isinya bernuansa konfrontatif. 

Baca Juga: Lembaga Ini Keluarkan Surat Perintah Penangkapan untuk Xi Jinping, Ada Apa?

Kremlin menegaskan bahwa kerja sama Rusia dengan China hanya bertujuan untuk mendorong stabilitas.

“Arktik juga merupakan kawasan strategis bagi negara kami. Rusia mengambil posisi bertanggung jawab dan berkontribusi untuk memastikan bahwa Arktik tidak menjadi wilayah perselisihan dan wilayah ketegangan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Peskov menambahkan, dalam hal ini, kerja sama Rusia-China di zona Arktik hanya dapat berkontribusi pada suasana stabilitas dan prediktabilitas di Arktik.

“Kerja sama Rusia-China tidak pernah ditujukan terhadap negara ketiga atau kelompok negara ketiga, tetapi ditujukan hanya untuk melindungi kepentingan negara-negara tersebut (Rusia dan China),” kata Peskov.

Baca Juga: Rusia Gelar Latihan Peluncur Rudal Nuklir Bererak Kedua di Bulan Ini

Beijing dan Moskow telah bekerja sama untuk mengembangkan rute pelayaran Arktik seiring upaya Rusia mengirimkan lebih banyak minyak dan gas ke China di tengah sanksi yang dijatuhkan Barat.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie