AS dan Belanda Bersiap untuk Membatasi Ekspor Chip ke China



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat dan Belanda bersiap menghantam produksi chip China dengan membatasi lebih lanjut ekspor peralatan pembuatan chip ke negara tersebut. Alasannya kedua negara tersebut ingin mencegah teknologinya digunakan China untuk memperkuat militernya.

Dikutip dari Reuters, Amerika Serikat dan Belanda akan melakukan hal tersebut pada musim panas ini. Namun baik Pemerintah Belanda dan ASML Holding menolak berkomentar, demikian pula Departemen Perdagangan AS, yang mengawasi kontrol ekspor.

Diketahui Belanda berencana untuk membatasi peralatan tertentu yang diproduksi ASML dan perusahaan lainnya. Sementara itu AS diperkirakan akan melangkah lebih jauh dan menggunakan jangkauannya yang luas untuk menahan lebih banyak lagi peralatan Belanda dari pabrik-pabrik tertentu di Tiongkok.


AS pada bulan Oktober memberlakukan pembatasan ekspor pada pengiriman alat pembuatan chip Amerika ke China dari perusahaan AS seperti Lam Research and Applied Materials dengan alasan keamanan nasional, dan melobi negara-negara lain untuk melakukan pembatasan serupa.

Baca Juga: ECB Dipusingkan Inflasi yang Beragam di Zona Eropa

Juru bicara Kedutaan Besar China, Liu Pengyu di Washington mengecam langkah tersebut dan mengatakan bahwa AS dengan sengaja memblokade dan menghambat perusahaan-perusahaan China, serta secara paksa merelokasi industri dan mendorong pemisahan diri.

"China akan mengikuti perkembangan dengan seksama dan dengan tegas menjaga kepentingan kami sendiri," katanya dikutip dari Reuters.

Di sisi lain, Jepang dengan pembuat peralatan chip Nikon Corp dan Tokyo Electron Ltd, akan mengadopsi aturan tersebut untuk membatasi ekspor 23 jenis peralatan manufaktur semikonduktor yang akan mulai berlaku pada 23 Juli mendatang.

Sementara itu Pemerintah Belanda berencana untuk mengumumkan peraturan baru pada hari Jumat depan dengan persyaratan lisensi untuk lini produk terbaik kedua ASML, peralatan semikonduktor deep ultra violet (DUV). Mesin ASML yang paling canggih - mesin litografi ultra violet ekstrim EUV sudah dibatasi, dan tidak pernah dikirim ke China.

Editor: Tendi Mahadi