KONTAN.CO.ID - OSAKA. Amerika Serikat (AS) dan China sepakat memulai kembali perundingan perdagangan. Ini setelah Presiden AS Donald Trump menawarkan konsesi termasuk tidak ada tarif impor baru dan pelonggaran pembatasan bagi perusahaan teknologi China, Huawei, untuk mengurangi ketegangan dengan Beijing. Sebaliknya, China setuju membeli produk pertanian AS yang tidak ditentukan dan kembali ke meja perundingan. Tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan untuk mencapai kesepakatan soal perselisihan perdagangan antar dua raksasa ekonomi dunia itu. Putaran pembicaraan dua negara itu terakhir gagal pada bulan Mei 2019. Pasar keuangan, yang telah terguncang oleh perang dagang selama hampir setahun, kemungkinan akan mendukung gencatan perang dagang tersebut.
AS dan China telah mengenakan tarif miliaran dolar dari impor satu sama lain dan memicu kekhawatiran perang perdagangan global yang lebih luas. Tarif tersebut tetap berlaku saat negosiasi dilanjutkan. "Kami segera kembali ke jalurnya," kata Trump kepada wartawan setelah pertemuan 80 menit dengan Presiden Cina Xi Jinping di pertemuan puncak para pemimpin ekonomi utama Kelompok 20 (G20) di Osaka, Jepang seperti dilansir
Reuters. "Kami menahan tarif dan mereka akan membeli produk pertanian," imbuh Trump, tanpa memberikan rincian. Trump dalam tweet-nya beberapa jam kemudian menyebutkan bahwa pertemuan dengan Presiden China Xi Jin Ping berjalan "jauh lebih baik dari yang diharapkan." "Kualitas transaksi jauh lebih penting bagi saya daripada kecepatan," tweetnya. "Aku tidak terburu-buru, tetapi segalanya terlihat sangat bagus!" Sebelumnya Trump mengancam akan mengenakan pungutan baru atas barang-barang tambahan dari China senilai sekitar US$ 300 miliar, termasuk produk-produk konsumen populer, jika pertemuan di Jepang tidak membuahkan hasil. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China mengutip Xi berharap AS dapat memperlakukan perusahaan-perusahaan China secara adil. "China tulus tentang melanjutkan negosiasi dengan Amerika AS. Tetapi negosiasi harus sama dan menunjukkan rasa saling menghormati," OSAKA. Amerika Serikat (AS) dan China sepakat untuk memulai kembali perundingan perdagangan. Ini setelah Presiden AS Donald Trump menawarkan konsesi termasuk tidak ada tarif impor baru dan pelonggaran pembatasan bagi perusahaan teknologi China, Huawei, untuk mengurangi ketegangan dengan Beijing. Sebaliknya, China setuju membeli produk pertanian AS yang tidak ditentukan dan kembali ke meja perundingan. Tidak ada tenggat waktu yang ditetapkan untuk mencapai kesepakatan soal perselisihan perdagangan antar dua raksasa ekonomi dunia itu. Putaran pembicaraan dua negara itu terakhir gagal pada bulan Mei 2019. Pasar keuangan, yang telah terguncang oleh perang dagang selama hampir setahun, kemungkinan akan mendukung gencatan perang dagang tersebut. AS dan China telah mengenakan tarif miliaran dolar dari impor satu sama lain dan memicu kekhawatiran perang perdagangan global yang lebih luas. Tarif tersebut tetap berlaku saat negosiasi dilanjutkan. "Kami segera kembali ke jalurnya," kata Trump kepada wartawan setelah pertemuan 80 menit dengan Presiden Cina Xi Jinping di pertemuan puncak para pemimpin ekonomi utama Kelompok 20 (G20) di Osaka, Jepang seperti dilansir Reuters. "Kami menahan tarif dan mereka akan membeli produk pertanian," imbuh Trump, tanpa memberikan rincian tentang pembelian. Trump dalam tweet-nya beberapa jam kemudian menyebutkan bahwa pertemuan dengan Presiden China Xi Jin Ping berjalan "jauh lebih baik dari yang diharapkan." "Kualitas transaksi jauh lebih penting bagi saya daripada kecepatan," tweetnya. "Aku tidak terburu-buru, tetapi segalanya terlihat sangat bagus!" Sebelumnya Trump mengancam akan mengenakan pungutan baru atas barang-barang tambahan dari China senilai sekitar US$ 300 miliar, termasuk produk-produk konsumen populer, jika pertemuan di Jepang tidak membuahkan hasil. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China mengutip Xi berharap AS dapat memperlakukan perusahaan-perusahaan China secara adil.
"China tulus tentang melanjutkan negosiasi dengan Amerika AS. Tetapi negosiasi harus sama dan menunjukkan rasa saling menghormati," tulis Kementerian Luar Negeri China mengutip Xi. Trump sendiri mengatakan, Departemen Perdagangan AS akan mempelajari dalam beberapa hari mendatang apakah akan mengeluarkan Huawei dari daftar perusahaan yang dilarang membeli komponen dan teknologi dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah. China menyambut langkah tersebut. "Jika AS melakukan apa yang dikatakannya, maka tentu saja, kami menyambutnya," kata Wang Xiaolong, Utusan Kementerian Luar Negeri China untuk urusan G20 seperti dikutip
Reuters. Produsen microcip AS juga memuji langkah Trump ini. "Kami mendorong pembicaraan dimulai kembali dan tarif tambahan ditahan dan kami berharap untuk mendapatkan lebih detail pada pernyataan presiden tentang Huawei," John Neuffer, Presiden Asosiasi Semikonduktor AS dalam sebuah pernyataan.
Editor: Khomarul Hidayat