KONTAN.CO.ID - Aliansi AS dan Inggris akhirnya melancarkan serangan gabungan terhadap Houthi di Yaman. Langkah diambil sebagai respons atas aksi Houthi di Laut Merah yang semakin meresahkan. Militan Houthi yang didukung Iran di Yaman telah meningkatkan serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah sebagai protes terhadap serangan Israel di Gaza. Situasi ini membuat banyak perusahaan pelayaran memilih jalur lain yang lebih jauh dan memakan lebih banyak biaya. Akibatnya, pengiriman menjadi lebih lama dan lebih mahal.
Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Tuntut Houthi Setop Serangan di Laut Merah Melansir
Reuters, militer AS mengklaim bahwa Houthi telah melancarkan serangan baru pada hari Kamis (11/1) pagi waktu setempat. Itu merupakan serangan ke-27 sejak 19 November 2023. Kali ini Houthi juga dilaporkan menembakkan rudal balistik anti-kapal ke jalur pelayaran internasional di Teluk Aden. Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman selama perang saudara, bersumpah untuk menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel atau menuju pelabuhan Israel. Sayangnya, banyak kapal yang menjadi sasaran ternyata tidak berkaitan sama sekali dengan Israel.
Baca Juga: Serangan Besar Houthi Mengguncang Laut Merah, Kapal Perang AS & Inggris Bereaksi Serangan Gabungan AS dan Inggris
Aliansi AS dan Inggris dilaporkan telah melancarkan serangan terhadap situs-situs yang terkait dengan gerakan Houthi di Yaman. Ini merupakan serangan pertama yang dilancarkan Barat sejak Houthi mulai berulah di Laut Merah akhir tahun lalu. Kepada
Reuters, sejumlah saksi mata mengonfirmasi ledakan telah terjadi di seluruh negeri. Sebelum serangan ini dilakukan, Presiden AS Joe Biden memperingatkan bahwa dirinya tidak akan ragu untuk melakukan tindakan lebih lanjut jika diperlukan. "Serangan yang ditargetkan ini merupakan pesan yang jelas bahwa AS dan mitra-mitra kami tidak akan menoleransi serangan terhadap personel kami atau membiarkan pihak-pihak yang bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi," kata Biden.
Baca Juga: Pasukan AS dan Inggris Tembak Jatuh 21 Drone dan Rudal Houthi di Laut Merah Sejalan dengan itu, militer Inggris dalam pernyataannya mengatakan bahwa Houthi telah menunjukkan tanda-tanda awal mengenai kemampuannya mengganggu arus pengiriman barang internasional. Serangan kali ini dilakukan oleh pesawat, kapal, dan kapal selam. Seorang pejabat militer AS yang berbicara secara anonim mengatakan, lebih dari selusin lokasi menjadi sasaran dengan tujuan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dan tidak hanya bersifat simbolis. Sementara itu, pejabat Houthi membenarkan adanya penggerebekan di ibu kota Sanaa serta kota Saada dan Dhamar serta di provinsi Hodeidah. Houthi secara tegas menyebut penyerbuan ini sebagai agresi Amerika-Zionis-Inggris.