KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan pekan akan mengadakan latihan gabungan dengan skenario menghadapi potensi penggunaan senjata nuklir oleh Korea Utara. Latihan akan dilakukan di dalam ruangan dengan metode simulasi komputer. Dilansir dari
AP News, simulasi ini akan berlangsung satu hari pada hari Rabu (22/2). Kementerian Pertahanan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan menjelaskan bahwa latihan itu dimaksudkan untuk fokus pada langkah-langkah melawan ancaman nuklir Korea Utara.
Dalam prosesnya nanti, dua negara juga akan melihat sejauh mana kemampuan AS untuk menggunakan kemampuan penuhnya, termasuk nuklir, untuk mencegah serangan terhadap sekutunya. "Latihan itu akan mengatur kemungkinan skenario di mana Korea Utara menggunakan senjata nuklir, mengeksplorasi bagaimana mengatasinya secara militer, dan merumuskan rencana manajemen krisis," kata kementerian dalam pernyataannya. Dalam pertemuan tahunan otoritas pertahanan Korea Selatan dan AS bulan November lalu, keduanya sepakat untuk melakukan latihan
tabletop (di atas meja) setiap tahun. Latihan minggu depan merupakan bagian dari kesepakatan tersebut.
Baca Juga: Korsel Kembali Melabeli Korut Sebagai Musuh dalam Buku Putih Pertahanan Terbarunya Korea Utara Semakin Agresif
Kekhawatiran AS dan Korea Selatan terhadap program nuklir Korea Utara semakin memuncak setelah Korea Utara melakukan sejumlah uji coba rudal pada tahun 2022. Pyongyang juga mengadopsi undang-undang yang mengizinkan mereka untuk menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu, bukan sebagai bentuk balasan atau bela diri. Banyak rudal yang diuji sepanjang tahun lalu juga memiliki kemampuan nuklir yang akan sangat mudah menjangkau Korea Selatan. Sebagai respons atas serangkaian uji coba tersebut, militer Korea Selatan dan AS telah memperluas latihan bersama mereka. Dua sekutu ini juga meningkatkan tekanan pada Korea Utara untuk menghentikan program nuklirnya.
Baca Juga: Sebelas Rudal Nuklir Hwasong-17 Muncul dalam Parade Militer Korea Utara Bulan lalu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan pengerahan senjata canggih ke Semenanjung Korea. Senjata yang dimaksud termasuk jet tempur dan pesawat pengebom. Sejumlah ahli menduga Korea Utara telah memanfaatkan serangkaian latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS untuk menguji dan menyempurnakan sistem persenjataannya. Saat ini Korea Utara diprediksi akan siap menggunakan persenjataan nuklirnya, yang telah disempurnakan, untuk mendapatkan pengakuan internasional sebagai negara nuklir yang sah.