KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Amerika Serikat dan sekutunya memutuskan untuk memblokir akses bank-bank Rusia tertentu ke sistem pembayaran internasional SWIFT sebagai hukuman lebih lanjut atas Moskow karena melanjutkan serangan militernya terhadap Ukraina. Mengutip Reuters, Minggu (27/2), langkah-langkah tersebut yang akan mencakup pembatasan cadangan internasional bank sentral Rusia, akan diterapkan dalam beberapa hari mendatang, kata kedua negara dalam pernyataan bersama, yang juga menjanjikan tindakan lebih lanjut ke depan. "Kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia dan secara kolektif memastikan bahwa perang ini adalah kegagalan stretagis bagi Putin," tulis para pemimpin Komisi Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat.
"Bahkan di luar tindakan yang kami umumkan hari ini, kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangannya terhadap Ukraina." Langkah itu dilakukan setelah Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi minggu ini pada bank-bank besar Rusia serta Presiden Vladimir Putin, antara lain, ketika pasukan Moskow mendorong ke jantung Ukraina menuju Kyiv. “Ketika pasukan Rusia melancarkan serangan mereka di Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya, kami memutuskan untuk terus mengenakan biaya besar-besaran di Rusia. Biaya yang selanjutnya akan mengisolasi Rusia dari sistem keuangan internasional dan ekonomi kami,” kata Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa, eksekutif Uni Eropa. Baca Juga: Setelah Facebook, Giliran YouTube Blokir Iklan untuk Media Rusia Tindakan tersebut bertujuan untuk mencegah Putin menggunakan US$ 630 miliar cadangan mata uang asing bank sentral dalam invasi ke Ukraina dan untuk mempertahankan rubel yang anjlok. Memotong bank-bank Rusia dari sistem SWIFT - jaringan pembayaran internasional utama dunia - memberikan pukulan bagi perdagangan Rusia dan mempersulit perusahaan-perusahaan Rusia untuk melakukan bisnis.