AS desak senjata nuklir hingga biologi Korea Utara untuk dihancurkan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendesak Korea Utara segera menghancurkan semua senjata nuklir, kimia, dan biologinya jika tidak ingin mendapatkan sanksi. Hubungan kedua negara ini memanas setelah gagal mencapai kesepakataan dalam pertemuan tingkat tinggi yang diadakan di Hanoi pekan lalu.

Melansir The Guardian, Jumat (8/3), AS menyebutkan desakan itu dilakukan setelah pemantauan satelit menunjukkan bahwa Korea Utara telah rampung membangun ulang situs peluncuran ruang angkasa yang sebelumnya telah dibongkar paska pertemuan pertama Donald Trump dan Kim Jong-Un tahun 2018 lalu.

Departemen Luar Negeri AS tengah meminta klarifikasi dari Pyongyang tujuan rekonstruksi ulang senjata nuklir tersebut. Itu jelas menunjukkan bahwa ada peluncuran di situs dan merupakan pelanggaran terhadap komitmen Trump dan Kim.


Penasehat Keamanan Nasional Trump, John Bolton mengatakan, Presiden AS tersebut terbuka melakukan pertemuan dengan Kim. Tetapi AS ingin Korea Utara menarik seluruh perlengkapan senjata sehingga tidak ada sanksi demi masa depan yang lebih cerah bagi negara itu.

Sementara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, terus menekankan memprioritaskan hubungan antara Korea. Hal itu dilakukan dengan menunjuk Kim Yeon-chul yakni orang kepercayaan lama sebagai penghubung Korea Selatan dan Korea Utara.

Kim Yeon-chul merupakan seorang sarjana pro-keterlibatan yang telah mengepalai Institut Penyatuan Nasional Korea yang dikelola pemerintah sejak April tahun lalu, menggantikan Cho Myoung-gyon sebagai menteri unifikasi dalam perombakan kabinet yang diumumkan pada hari Jumat.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pendekatan bertahap yang dilakukan dimana pelucuran senjata akan dihargai dengan penarikan sanksi tidak dilakukan di atas meja.

"Tidak ada di pemerintahan yang mendukung pedekatan langkah demi langkah. Dalam semua kasus, tujuannya adalah denuklirisasi penuh dari Korea Utara sebagai kondisi dari semua tahap yang telah dilakukan." kata pejabat tersebut.

Menurutnya, negosiasi yang dilakukan pemerintah AS yang melibatkan pendekatan bertahap telah gagal. Dia bilang, mereka kembali mencoba melakukan stratgei yang berbeda dan yakin kesepakatan peluncuran senjata Korea Utara secara penuh bisa dicapai pada akhir masa jabatan Trump.

Gambar satelit baru yang diterbitkan pada hari Kamis lalu menunjukkan bahwa situs peluncuran ruang angkasa Sohae sepenuhnya beroperasi sekali lagi. Meskipun sejauh ini hanya digunakan untuk menempatkan satelit ke ruang angkasa, kendaraan peluncuran menggunakan beberapa teknologi yang sama dengan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Selain itu, dilaporkan ada aktivitas baru di pabrik Korea Utara yang membuat ICBM dan roket peluncuran ruang angkasa. "Fakta bahwa kedua fasilitas aktif pada saat yang sama menunjukkan bahwa ada persiapan untuk peluncuran baru, tetapi tidak mungkin untuk mengatakan apa yang akan mereka luncurkan," kata Melissa Hanham, seorang ahli Korea Utara di yayasan One Earth Future.

Editor: Tendi Mahadi