KONTAN.CO.ID - LISBON. Seorang pejabat senior AS dalam kunjungannya ke Portugal mengatakan, produsen litium China membanjiri pasar global dengan logam penting tersebut sehingga menyebabkan penurunan harga yang "menggiurkan". Menurutnya, ini merupakan upaya China untuk menyingkirkan proyek-proyek pesaing. Informasi saja, Portugal memiliki cadangan litium yang melimpah. Melansir
Reuters, Jose Fernandez, wakil menteri untuk pertumbuhan ekonomi, energi, dan lingkungan di Departemen Luar Negeri AS, mengatakan dalam sebuah pengarahan pada Senin malam bahwa China memproduksi litium jauh lebih banyak daripada yang dibutuhkan dunia saat ini.
"Itu adalah respons yang disengaja oleh Republik Rakyat China terhadap apa yang sedang kami coba lakukan dengan Undang-Undang Pengurangan Inflasi - paket investasi iklim dan energi terbesar dalam sejarah AS yang bernilai lebih dari US$ 400 miliar," kata Fernandez. Dia menambahkan, China terlibat dalam penetapan harga yang agresif. "(Mereka) menurunkan harga hingga persaingan menghilang. Itulah yang sedang terjadi," jelasnya. Tiongkok menyumbang sekitar dua pertiga dari produksi kimia litium dunia, yang sebagian besar digunakan dalam teknologi baterai termasuk untuk mobil listrik.
Baca Juga: Sengketa EV, Uni Eropa Disebut Tolak Usulan Tiongkok untuk Harga Jual Minimum Harga litium telah turun lebih dari 80% tahun lalu, sebagian besar karena kelebihan produksi dari Tiongkok dan penurunan permintaan kendaraan listrik. Namun, jatuhnya harga juga memengaruhi Tiongkok karena telah memaksa perusahaan-perusahaan China seperti raksasa baterai CATL untuk menghentikan produksi di tambang-tambang tertentu. PHK meningkat Eropa bertujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada impor litium dan bahan-bahan lain yang penting bagi transisi hijau dari Tiongkok dan negara-negara lain. Menurut Fernandez, harga litium yang rendah membatasi kemampuan negara-negara untuk mendiversifikasi rantai pasokan dalam skala global yang luas. Hal ini juga merugikan negara-negara seperti Portugal yang membutuhkan investasi untuk mengembangkan industri-industri ini.
Penurunan harga telah memaksa banyak produsen litium global untuk mengurangi produksi dan memangkas lapangan pekerjaan. Portugal, dengan sekitar 60.000 ton cadangan yang diketahui, sudah menjadi produsen litium terbesar di Eropa, yang secara tradisional ditambang untuk keramik.
Baca Juga: Aksi Balasan Tiongkok: China Kenakan Tarif pada Brendi Uni Eropa Bersama dengan negara tetangga Spanyol, negara tersebut ingin memanfaatkan endapan litium lokal, dengan tujuan untuk mencakup seluruh rantai nilai mulai dari penambangan dan pemurnian hingga produksi sel dan baterai hingga daur ulang baterai.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie