JAkARTA. Krisis keuangan di sejumlah negara di belahan dunia menghambat laju bisnis industri kertas di Indonesia. Maklum, sebagian besar produk kertas dijual ke pasar ekspor. Ini pula yang tampak dari utilisasi pabrik bahan baku kertas yang stagnan sejak akhir 2010. Muhammad Mansur, Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengatakan, sejak akhir tahun 2010 hingga kini, utilisasi pabrik kertas secara nasional hanya 11 juta ton atau 90% dari total kapasitas 1 2,9 juta ton. "Utilisasi pabrik kertas tidak bisa maksimal," katanya, Rabu (13/9). Kata Mansur, hal ini karena pengaruh lemahnya daya beli masyarakat di sejumlah negara seperti Eropa dan Amerika akibat krisis keuangan. Saat ini, sebanyak 40% hasil produksi kertas di ekspor ke negara Eropa dan Amerika. "Permintaan cenderung stabil, importir di sana tidak berani menaikan volume permintaan," katanya.
AS-Eropa krisis, pasar kertas stagnan
JAkARTA. Krisis keuangan di sejumlah negara di belahan dunia menghambat laju bisnis industri kertas di Indonesia. Maklum, sebagian besar produk kertas dijual ke pasar ekspor. Ini pula yang tampak dari utilisasi pabrik bahan baku kertas yang stagnan sejak akhir 2010. Muhammad Mansur, Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) mengatakan, sejak akhir tahun 2010 hingga kini, utilisasi pabrik kertas secara nasional hanya 11 juta ton atau 90% dari total kapasitas 1 2,9 juta ton. "Utilisasi pabrik kertas tidak bisa maksimal," katanya, Rabu (13/9). Kata Mansur, hal ini karena pengaruh lemahnya daya beli masyarakat di sejumlah negara seperti Eropa dan Amerika akibat krisis keuangan. Saat ini, sebanyak 40% hasil produksi kertas di ekspor ke negara Eropa dan Amerika. "Permintaan cenderung stabil, importir di sana tidak berani menaikan volume permintaan," katanya.