KONTAN.CO.ID - YOKOSUKA. Militer AS pada Rabu (13/4) mengumumkan pelaksanaan latihan militer gabungan dengan Jepang di Laut Jepang atau Laut Timur. AS turut mengirimkan kapal induk bertenaga nuklir.

Melalui pesannya di Facebook, Armada ke-7 AS menunjukkan foto kapal induk USS Abraham Lincoln yang akan dikirim ke kawasan tersebut. Jet tempur siluman F-35C, jet tempur F/A-18E Super Hornet, dan pesawat pengintai E-2D Hawk Eye juga ikut serta dalam misi ini.

Dilansir dari Yonhap, latihan gabungan ini diikuti oleh Armada ke-7 AS dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Latihan telah dimulai sejak Selasa (12/4).

Baca Juga: Kim Jong Un: Korea Utara akan terus Kembangkan Kemampuan Menyerang yang Tangguh

Armada ke-7 AS menegaskan, latihan militer dengan Jepang merupakan bukti nyata komitmen Amerika Serikat untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

"Kedua angkatan laut memperkuat kesadaran dan manuver semua domain di lingkungan maritim yang terdistribusi. Operasi bilateral seperti ini meyakinkan sekutu dan mitra kami tentang komitmen AS untuk mempertahankan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Armada ke-7 AS yang bermarkas di Yokosuka, Jepang.

Latihan militer di kawasan tersebut sepertinya merupakan respons atas semakin aktifnya militer Korea Utara di sekitar Semenanjung Korea. Termasuk, dengan uji coba rudal balistik beberapa waktu lalu.

Korea Utara juga dicurigai akan melakukan peluncuran rudal balistik antarbenua lainnya atau uji coba nuklir untuk meramaikan perayaan ulang tahun ke-110 mendiang pendiri negara itu Kim Il-sung pada Jumat (15/4).

Baca Juga: Korea Utara Ancam Menyerang dengan Senjata Nuklir Jika Korsel Memulai Konfrontasi

Kehadiran kapal induk AS di Laut Timur pekan ini juga menjadi yang pertama kalinya sejak tahun 2017. Pengiriman kapal induk kala itu juga merupakan respons atas serangkaian uji coba nuklir Korea Utara.

Misi yang dilakukan pada November 2017 menyertakan tiga kapal induk sekaligus, yakni USS Ronald Reagan, USS Nimitz, dan USS Theodore Roosevelt. Semuanya ditempatkan di wilayah Laut Timur yang disebut Teater Operasi Korea (KTO).

Misi itu juga menjadi misi militer besar pertama yang dilakukan AS sebagai respons atas aktivitas militer Korea Utara.