KONTAN.CO.ID - TOKYO. Amerika Serikat (AS) bersama beberapa negara lainnya sepakat untuk menentang PBB yang sedang berupaya menyusun aturan pembatasan, bahkan pelarangan, dalam penggunaan senjata otonom. Senjata otonom, atau kerap dianggap sebagai "robot pembunuh", pada dasarnya adalah sistem persenjataan yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI) dalam pengoperasiannya. Senjata seperti ini bisa bekerja sendiri dengan mengandalkan kemampuan pengenalan wajah dan algoritma. Begitu diaktifkan, senjata otonom dapat memilih dan menyerang target tanpa bantuan operator manusia. Banyak pihak menilai senjata model ini bisa menimbulkan risiko pada aspek etika, hukum dan keamanan.
AS hingga India Meminta PBB Tidak Membatasi Pengembangan Senjata Otonom
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Amerika Serikat (AS) bersama beberapa negara lainnya sepakat untuk menentang PBB yang sedang berupaya menyusun aturan pembatasan, bahkan pelarangan, dalam penggunaan senjata otonom. Senjata otonom, atau kerap dianggap sebagai "robot pembunuh", pada dasarnya adalah sistem persenjataan yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI) dalam pengoperasiannya. Senjata seperti ini bisa bekerja sendiri dengan mengandalkan kemampuan pengenalan wajah dan algoritma. Begitu diaktifkan, senjata otonom dapat memilih dan menyerang target tanpa bantuan operator manusia. Banyak pihak menilai senjata model ini bisa menimbulkan risiko pada aspek etika, hukum dan keamanan.