AS hukum perusahaan farmasi India karena berbohong



NEW YORK/ NEW DELHI. Perusahaan farmasi terkemuka India, Ranbaxy Laboratories, diganjar denda oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) karena berbohong dan menjual obat generik yang berkualitas buruk.

Ranbaxy mengatakan anak perusahaan mereka di Amerika Serikat (AS) harus membayar denda US$500 juta, yang merupakan denda terbesar yang pernah dijatuhkan untuk satu perusahaan obat di negara itu.

Anak perusahaan Ranbaxy USA itu mengaku bersalah karena memproduksi, menyimpan, dan melakukan uji coba obat secara tidak benar.


Mereka juga menyatakan bersalah karena berbohong kepada pejabat otoritas pangan dan obat-obatan Amerika Serikat, FDA, tentang uji coba atas obat tersebut.

Dengan demikian maka penyelidikan kriminal yang sudah berlangsung selama setahun belakangan dihentikan.

Produk yang diproduksi Ranbaxy adalah antibiotik dan obat untuk pengobatan epilepsi namun tidak ada laporan-laporan masalah kesehatan yang berkaitan dengan obat bersangkutan.

Dengan menerima hukuman denda, Ranbaxy juga menyediakan dana tambahan sebesar US$500 juta untuk biaya bagi kemungkinan gugatan kriminal maupun perdata lebih lanjut.

"Walau kami kecewa dengan perilaku kami di masa lalu yang mengarah kepada penyelidikan ini, kami amat yakin bahwa penyelesaian kasus ini merupakan kepentingan semua pemegang saham Ranbaxy," tutur Direktur Pelaksana Ranbaxy, Arun Sawhney, dalam pernyataannya.

Menurutnya, denda itu tidak berdampak terhadap kondisi keuangan saat ini dan kinerja perusahaan.

Editor: