KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Bursa saham Asia mengalami rebound pada penutupan perdagangan Selasa (7/1) lantaran investor kembali mencermati resiko memanasnya konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Harga minyak mulai turun setelah sempat naik tinggi, karena beberapa spekulasi Iran tidak mungkin akan menyerang AS dengan cara yang akan mengganggu pasokan dan ekspor minyak mentahnya sendiri. Baca Juga: 35 orang Iran terbunuh dalam kericuhan saat pemakaman jenderal Qassem Soleimani
"Pedagang minyak telah membuka lindung nilai mereka, berpikir bahwa kesulitan ekonomi Iran akan mencegahnya menyerang infrastruktur minyak yang mana itu bisa membekukan ekspor Iran yang ada dan membuat ekonomi semakin terperosok," kata Stephen Innes, kepala Asia ahli strategi pasar di AxiTrader seperti dikutip Reuters, Selasa (7/1). Minyak mentah berjangka Brent turun 86 sen menjadi US$ 68,05 per barel setelah mencapai level tertinggi pada Senin (6/1) sebesar $ 70,74. Sementara minyak mentah AS turun 77 sen ke level US$ 62,50. Emas juga tertekan ke level US$ 1.558,67 per ons, setelah mencapai puncak tertinggi dalam tujuh tahun kemarin ke level US$ 1.582,59. Ekuitas berbalik ke arah lain karena indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang bertambah 0,7%, memulihkan hampir semua kerugian pada Senin. Nikkei Jepang menguat 1,4% dan Shanghai blue chips 0,5%. E-Minis untuk S&P 500 menguat 0,2%, sementara EUROSTOXX 50 berjangka naik 0,4% dan FTSE berjangka 0,6%.