SEOUL. Hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Selatan (Korsel) dalam kondisi pasang surut. Kesepakatan perdagangan bebas antar kedua negara yang berlaku setiap lima tahun sekali, akan ditinjau ulang dan direformasi oleh AS. Bloomberg melaporkan, Wakil Presiden AS Mike Pence dalam kunjungan bisnisnya di Seoul, Selasa (18/4), menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump menginginkan perdagangan yang bebas dan adil. "Kami meninjau semua perjanjian perdagangan Amerika Serikat di seluruh dunia, untuk memastikan mendapat keuntungan," tegas Pence. Pence juga mengkritik kesenjangan perdagangan antara AS dan Korsel, serta menyebut terlalu banyak hambatan yang masuk bagi bisnis AS. Meskipun menjadi mitra dagang terbesar keenam AS, Korsel sebagai salah satu negara yang disebut-sebut sebagai manipulator mata uang oleh Departemen Keuangan AS. Korsel juga dianggap sebagai negara beresiko dan kerap berperilaku tidak adil.
AS kaji pakta dagang dengan Korsel
SEOUL. Hubungan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Korea Selatan (Korsel) dalam kondisi pasang surut. Kesepakatan perdagangan bebas antar kedua negara yang berlaku setiap lima tahun sekali, akan ditinjau ulang dan direformasi oleh AS. Bloomberg melaporkan, Wakil Presiden AS Mike Pence dalam kunjungan bisnisnya di Seoul, Selasa (18/4), menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump menginginkan perdagangan yang bebas dan adil. "Kami meninjau semua perjanjian perdagangan Amerika Serikat di seluruh dunia, untuk memastikan mendapat keuntungan," tegas Pence. Pence juga mengkritik kesenjangan perdagangan antara AS dan Korsel, serta menyebut terlalu banyak hambatan yang masuk bagi bisnis AS. Meskipun menjadi mitra dagang terbesar keenam AS, Korsel sebagai salah satu negara yang disebut-sebut sebagai manipulator mata uang oleh Departemen Keuangan AS. Korsel juga dianggap sebagai negara beresiko dan kerap berperilaku tidak adil.