KONTAN.CO.ID - BALI. Keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement mendorong Pertamina, khususnya melalui anak usahanya di bidang hulu minyak dan gas (migas) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terpacu untuk mencari cadangan migas baru. Menurut Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng dalam target swasembada energi yang dicanangkan Presiden Prabowo, bauran energi nasional tidak sepenuhnya lepas dari energi fosil. "Saya kira tidak adil bagi kita, kalau kita ikut protokol Paris (Perjanjian Iklim Paris), sementara negara-negara besar saja itu masih melakukan pengeboran," kata dia dalam acara Media Gathering Subholding Upstream di Badung, Bali, Selasa (11/2). Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Targetkan Akuisisi Blok Seram Rampung Tahun Ini Penemuan energi baru melalui pengeboran ungkap dia adalah salah satu senjata yang dapat digunakan Indonesia untuk mencapai target Indonesia Emas 2045 dan pertumbuhan ekonomi 8%. "Cari, cari, cari sumber energi baru, nonstop. Oleh sebab itu, ketika protokol Paris itu sering di-down-kan, saya terus terang punya program sendiri yang bertolak belakang, yaitu agresivitas dari pengeboran eksplorasi di PHE," jelas dia. Melalui target pengeboran yang dinaikan ini, Muharram bilang Pertamina harus bisa mengambil peran penting mendukung target swasembada energi. "Saya tidak tahu apakah akan memenuhi 100% swasembada (energi) atau tidak, tetapi Pertamina harus mengambil peran untuk terus mencari sumber migas baru," jelasnya. Tiga Strategi yang Diterapkan PHE Dongkrak Produksi Migas Lebih detail, Muharram bilang ada tiga strategi yang akan diterapkan oleh PHE untuk mengangkat produksi migas tahun ini. "Yang pertama, mempertahankan aktivitas eksplorasi di blok-blok yang sudah dimiliki Pertamina sekarang," kata dia. Meski begitu, Muharram mengakui strategi ini agak sulit, karena blok-blok migas tersebut sudah lama dikelola, bahkan bisa dikatakan sudah tidak ada lagi cadangannya. Untuk mensiasatinya, dia bilang pihaknya menerapkan strategi ekspolorasi Near field exploration atau strategi eksplorasi yang dilakukan di dekat infrastruktur yang sudah ada sambil dikombinasikan dengan konsep baru. "Tetapi kita terapkan dengan strategi yang kita sebut sebagai Near Field Exploration, menggunakan teknologi baru, konsep baru yang kita sebut New Exploration Free Concept," jelasnya. Kemudian, strategi kedua berkaitan dengan diberikannya blok migas baru. Meski harus diperhitungkan pula resiko yang muncul dari pengeboran blok baru. "Karena blok-blok baru yang kita harapkan untuk bertumbuh," katanya. Saya harus berani ambil risiko itu, tapi tetap harus saya kalkulasi," tambahnya.
AS Keluar dari Perjanjian Paris, Pertamina Kebut Cari Sumber Migas Baru
KONTAN.CO.ID - BALI. Keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement mendorong Pertamina, khususnya melalui anak usahanya di bidang hulu minyak dan gas (migas) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) terpacu untuk mencari cadangan migas baru. Menurut Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng dalam target swasembada energi yang dicanangkan Presiden Prabowo, bauran energi nasional tidak sepenuhnya lepas dari energi fosil. "Saya kira tidak adil bagi kita, kalau kita ikut protokol Paris (Perjanjian Iklim Paris), sementara negara-negara besar saja itu masih melakukan pengeboran," kata dia dalam acara Media Gathering Subholding Upstream di Badung, Bali, Selasa (11/2). Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) Targetkan Akuisisi Blok Seram Rampung Tahun Ini Penemuan energi baru melalui pengeboran ungkap dia adalah salah satu senjata yang dapat digunakan Indonesia untuk mencapai target Indonesia Emas 2045 dan pertumbuhan ekonomi 8%. "Cari, cari, cari sumber energi baru, nonstop. Oleh sebab itu, ketika protokol Paris itu sering di-down-kan, saya terus terang punya program sendiri yang bertolak belakang, yaitu agresivitas dari pengeboran eksplorasi di PHE," jelas dia. Melalui target pengeboran yang dinaikan ini, Muharram bilang Pertamina harus bisa mengambil peran penting mendukung target swasembada energi. "Saya tidak tahu apakah akan memenuhi 100% swasembada (energi) atau tidak, tetapi Pertamina harus mengambil peran untuk terus mencari sumber migas baru," jelasnya. Tiga Strategi yang Diterapkan PHE Dongkrak Produksi Migas Lebih detail, Muharram bilang ada tiga strategi yang akan diterapkan oleh PHE untuk mengangkat produksi migas tahun ini. "Yang pertama, mempertahankan aktivitas eksplorasi di blok-blok yang sudah dimiliki Pertamina sekarang," kata dia. Meski begitu, Muharram mengakui strategi ini agak sulit, karena blok-blok migas tersebut sudah lama dikelola, bahkan bisa dikatakan sudah tidak ada lagi cadangannya. Untuk mensiasatinya, dia bilang pihaknya menerapkan strategi ekspolorasi Near field exploration atau strategi eksplorasi yang dilakukan di dekat infrastruktur yang sudah ada sambil dikombinasikan dengan konsep baru. "Tetapi kita terapkan dengan strategi yang kita sebut sebagai Near Field Exploration, menggunakan teknologi baru, konsep baru yang kita sebut New Exploration Free Concept," jelasnya. Kemudian, strategi kedua berkaitan dengan diberikannya blok migas baru. Meski harus diperhitungkan pula resiko yang muncul dari pengeboran blok baru. "Karena blok-blok baru yang kita harapkan untuk bertumbuh," katanya. Saya harus berani ambil risiko itu, tapi tetap harus saya kalkulasi," tambahnya.