AS kerahkan 3.000 pasukan untuk evakuasi staf kedutaan di Afghanistan



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menghadapi banyaknya ancaman dari Taliban, Amerika Serikat memutuskan untuk mengurangi jumlah staf kedutaan mereka yang ada di Kabul, Afghanistan.

Dilansir dari Reuters, AS pada hari Kamis (12/8) mengumumkan akan mengirim sekitar 3.500 tentara tambahan ke wilayah tersebut dari Fort Bragg di North Carolina untuk siaga jika situasinya memburuk.

Sebelum ini, intelijen AS memprediksi bahwa Taliban bisa menguasai dan mengambil alih ibukota Kabul secara penuh dalam waktu 90 hari.


"Kami telah mengevaluasi situasi keamanan setiap hari untuk menentukan cara terbaik untuk menjaga mereka yang bertugas di kedutaan tetap aman," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price.

Dalam beberapa minggu mendatang, lanjut Price, AS akan menarik kehadiran sejumlah utusan diplomatik inti di Afghanistan demi menjamin keselamatan mereka karena kedutaan akan tetap dibuka.

Baca Juga: Situasi terus memburuk, perang sipil bisa pecah di Afghanistan

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin dikabarkan telah berbicara dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk menegaskan bahwa AS akan tetap berinvestasi dalam keamanan dan stabilitas Afghanistan dalam menghadapi Taliban.

"Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mempertahankan hubungan diplomatik dan keamanan yang kuat dengan pemerintah Afghanistan dan tetap berkomitmen untuk mendukung solusi politik untuk konflik tersebut," ungkap Kementerian Luar Negeri AS dalam pernyataan resminya.

Pengurangan jumlah staf kedutaan ini ada di bawah perintah langsung Presiden Joe Biden yang mendapat rekomendasi dari penasihat keamanan utama.

Pejabat pemerintah belum menyampaikan kapan pasukan tambahan untuk evakuasi akan dikirim ke Kabul. Namun, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan bahwa pengerahan tahap pertama diharapkan bisa terjadi dalam waktu 24 hingga 48 jam.

Diperkirakan ada sekitar 1.400 staf yang tersisa di Kedutaan Besar AS di Kabul. Para pejabat mengatakan pengurangan staf akan signifikan.

Misi militer AS di Afghanistan akan resmi berakhir pada 31 Agustus nanti. Saat ini diperkirakan masih ada sekitar 650 yang tentara tersisa di negara itu untuk melindungi bandara dan kedutaan.

Selanjutnya: Sah, misi tempur AS di Irak akan dihentikan akhir tahun 2021