AS-Korsel Gelar Latihan Gabungan Terbesar Sejak Tahun 2017



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan akan menggelar latihan gabungan skala besar pada 13-23 Maret. Latihan gabungan ini disebut jadi yang terbesar sejak tahun 2017.

Perwakilan militer kedua negara pada hari Jumat (3/3) menjelaskan bahwa latihan bertajuk "Freedom Shield" ini akan bertujuan untuk memperkuat postur pertahanan gabungan aliansi mereka.

Tidak hanya itu, dalam pengumuman Freedom Shield di Seoul, kedua negara juga secara terbuka menyebut bahwa latihan kali ini merupakan persiapan menghadapi ancaman agresi Korea Utara.


Baca Juga: Korea Utara Bakal Tekan AS dengan ICBM dan Uji Coba Nuklir

"Freedom Shield dirancang untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan respons aliansi dengan berfokus dalam skenario latihan pada hal-hal seperti perubahan lingkungan keamanan, agresi DPRK (Korea Utara), dan pelajaran yang dipetik dari perang dan konflik baru-baru ini," kata aliansi dalam pernyataannya, seperti dikutip Reuters.

Juru bicara Pasukan AS di Korea (USFK), Kolonel Isaac Taylor, memastikan bahwa latihan Freedom Shield merupakan latihan rutin dan murni memiliki tujuan pertahanan.

Freedom Shield tahun ini diklaim akan menampilkan latihan lapangan dalam skala terbesar sejak tahun 2017, masa sebelum mantan Presiden AS Donald Trump mengurangi latihan publik untuk memfasilitasi diplomasi dengan Korea Utara.

Baca Juga: Adik Kim Jong Un Ancam Wilayah Pasifik Masuk dalam Jangkauan Tembak Rudal Korut

Serangkaian latihan militer AS dan Korea Selatan sebelumnya telah memicu kecaman dari Korea Utara. Pyongyang merespons aktivitas tetangga dan rivalnya itu dengan melakukan uji coba rudal balistik hingga mengeluarkan ancaman penggunaan senjata nuklir.

Korea Utara mengatakan operasi militer gabungan semacam itu adalah bukti bahwa AS dan para sekutunya memang sengaja memicu permusuhan.

Selama sebulan terakhir pasukan militer AS dan Korea Selatan cukup rutin melakukan latihan tembakan langsung dengan tajuk "Teak Knife".

Latihan tersebut melibatkan pesawat tempur AC-130J AS yang untuk pertama kalinya ikut dalam latihan bersama. Pesawat itu menembakkan peluru kendali dan bom serta peluru kaliber 30mm dan 105mm.