NEW YORK. Perang mata uang antara China dan Amerika Serikat (AS) belum usai. Namun, dalam perseteruan ini, Paman Sam akhirnya sedikit melunak. Pemerintah AS memutuskan untuk tidak menuding dan menyebut Beijing sebagai manipulator mata uang demi mendapatkan keuntungan perdagangan dengan cara licik. Meski begitu, Departemen Keuangan AS tetap menilai bahwa yuan masih undervalued atau cenderung bergerak di bawah pasar. Oleh sebab itu AS tetap meminta otoritas China meninjau ulang dan menaikkan mata uangnya lebih lanjut dan mengikuti mekanisme pasar.
AS mengaku kalah perang mata uang dengan China?
NEW YORK. Perang mata uang antara China dan Amerika Serikat (AS) belum usai. Namun, dalam perseteruan ini, Paman Sam akhirnya sedikit melunak. Pemerintah AS memutuskan untuk tidak menuding dan menyebut Beijing sebagai manipulator mata uang demi mendapatkan keuntungan perdagangan dengan cara licik. Meski begitu, Departemen Keuangan AS tetap menilai bahwa yuan masih undervalued atau cenderung bergerak di bawah pasar. Oleh sebab itu AS tetap meminta otoritas China meninjau ulang dan menaikkan mata uangnya lebih lanjut dan mengikuti mekanisme pasar.