KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengakui ada kesalahan dalam serangan drone di Kabul yang menewaskan 10 warga sipil pada Agustus lalu. Salah satunya adalah tidak menyadari kehadiran anak-anak beberapa saat sebelum serangan itu. Dalam laporan penyelidikannya, Pentagon mengatakan, serangan tersebut menargetkan seorang pengebom bunuh diri ISIS yang menjadi ancaman bagi pasukan pimpinan AS di Bandara Kabul saat menyelesaikan tahap terakhir penarikan mereka dari Afghanistan. Pada 29 Agustus lalu, militer AS menembakkan rudal Hellfire ke sedan putih yang dikendarai oleh Zemari Ahmadi, seorang warga sipil, di Kabul. Sebanyak 10 anggota keluarga Ahmadi tewas dalam serangan, yang awalnya diklaim AS dilakukan dengan benar, tersebut.
AS mengakui ada kesalahan dalam serangan drone yang tewaskan 10 warga sipil di Kabul
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengakui ada kesalahan dalam serangan drone di Kabul yang menewaskan 10 warga sipil pada Agustus lalu. Salah satunya adalah tidak menyadari kehadiran anak-anak beberapa saat sebelum serangan itu. Dalam laporan penyelidikannya, Pentagon mengatakan, serangan tersebut menargetkan seorang pengebom bunuh diri ISIS yang menjadi ancaman bagi pasukan pimpinan AS di Bandara Kabul saat menyelesaikan tahap terakhir penarikan mereka dari Afghanistan. Pada 29 Agustus lalu, militer AS menembakkan rudal Hellfire ke sedan putih yang dikendarai oleh Zemari Ahmadi, seorang warga sipil, di Kabul. Sebanyak 10 anggota keluarga Ahmadi tewas dalam serangan, yang awalnya diklaim AS dilakukan dengan benar, tersebut.