KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tekanan pada perusahaan China terus berdatangan. Setelah meneken perintah eksekutif melarang delapan aplikasi transaksi China beroperasi di Amerika Serikat (AS), administrasi pemerintahan Donald Trump juga tengah mempertimbangkan melakukan pembatasan bagi investor AS untuk berinvestasi di dua perusahaan teknologi terbesar China yakni Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holding Ltd. Sumber Wall Street Journal mengungkapkan, pembahasan terkait rencana pembatasan investasi itu melibatkan tiga kementerian yakni Kementerian Luar Negeri AS, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Keuangan. Diskusinya fokus pada bagimana langkah seperti itu bisa mempengaruhi pasar modal. Kabar tersebut langsung membuat saham Alibaba dan Tencent terjun bebas. Saham Alibaba di Bursa Hong Kong turun lebih dari 4% pada perdagangan Kamis (7/1) dan Tencent anjlok 4,4%, mengikuti penurunan saham mereka yang terdaftar di Bursa New York.
AS mengkaji pembatasan investor AS di Alibaba dan Tencent
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tekanan pada perusahaan China terus berdatangan. Setelah meneken perintah eksekutif melarang delapan aplikasi transaksi China beroperasi di Amerika Serikat (AS), administrasi pemerintahan Donald Trump juga tengah mempertimbangkan melakukan pembatasan bagi investor AS untuk berinvestasi di dua perusahaan teknologi terbesar China yakni Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holding Ltd. Sumber Wall Street Journal mengungkapkan, pembahasan terkait rencana pembatasan investasi itu melibatkan tiga kementerian yakni Kementerian Luar Negeri AS, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Keuangan. Diskusinya fokus pada bagimana langkah seperti itu bisa mempengaruhi pasar modal. Kabar tersebut langsung membuat saham Alibaba dan Tencent terjun bebas. Saham Alibaba di Bursa Hong Kong turun lebih dari 4% pada perdagangan Kamis (7/1) dan Tencent anjlok 4,4%, mengikuti penurunan saham mereka yang terdaftar di Bursa New York.