KONTAN.CO.ID - Pembangunan proyek rare earth bernilai miliaran dolar di berbagai negara diperkirakan akan membantu Amerika Serikat mengurangi ketergantungannya pada pasokan China. Namun, upaya tersebut dinilai belum cukup untuk mengurangi dominasi Beijing bagi sebagian besar negara lain. Berdasarkan analisis Reuters atas data International Energy Agency (IEA), China masih diperkirakan memasok sekitar 60% kebutuhan rare earth global untuk produksi magnet pada 2030. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat kemungkinan mampu memenuhi sekitar 95% kebutuhan nasionalnya dari produksi dalam negeri. Namun, proyeksi ini bergantung pada asumsi bahwa seluruh proyek rare earth yang sedang dikembangkan dapat selesai dibangun dan beroperasi sesuai jadwal. Para ahli mengingatkan, membangun tambang dan fasilitas pemurnian baru membutuhkan waktu bertahun-tahun, biayanya sangat besar, serta sulit mencari peralatan yang tidak berasal dari China. Selain itu, pasar juga kekurangan tenaga ahli.
AS Mulai Lepas dari China, Tapi Dunia Masih Terjebak Rare Earth Beijing
KONTAN.CO.ID - Pembangunan proyek rare earth bernilai miliaran dolar di berbagai negara diperkirakan akan membantu Amerika Serikat mengurangi ketergantungannya pada pasokan China. Namun, upaya tersebut dinilai belum cukup untuk mengurangi dominasi Beijing bagi sebagian besar negara lain. Berdasarkan analisis Reuters atas data International Energy Agency (IEA), China masih diperkirakan memasok sekitar 60% kebutuhan rare earth global untuk produksi magnet pada 2030. Sebagai perbandingan, Amerika Serikat kemungkinan mampu memenuhi sekitar 95% kebutuhan nasionalnya dari produksi dalam negeri. Namun, proyeksi ini bergantung pada asumsi bahwa seluruh proyek rare earth yang sedang dikembangkan dapat selesai dibangun dan beroperasi sesuai jadwal. Para ahli mengingatkan, membangun tambang dan fasilitas pemurnian baru membutuhkan waktu bertahun-tahun, biayanya sangat besar, serta sulit mencari peralatan yang tidak berasal dari China. Selain itu, pasar juga kekurangan tenaga ahli.
TAG: